UNHAR Berdayakan Generasi Muda Lewat Digitalisasi Seni Mak Yong Melayu Berbasis VR

2 hours ago 2
Medan

13 November 202513 November 2025

UNHAR Berdayakan Generasi Muda Lewat Digitalisasi Seni Mak Yong Melayu Berbasis VR Tim dosen UNHAR Medan saat melakukan rangkain kegiatan Program Inovasi Seni Nusantara. Waspada.id/Ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Universitas Harapan (UNHAR) Medan melaksanakan kegiatan Program Inovasi Seni Nusantara bertajuk: “Pemberdayaan Generasi Muda melalui Digitalisasi Seni Mak Yong Melayu Berbasis Virtual Reality (VR).

Kegiatan dosen UNHAR Medan itu diketuai Dr. Mayasari, S.Pd., M.Si., dari Fakultas Bahasa dan Komunikasi, Dodi Hidayat, S.T., M.Kom., dari Fakultas Teknik dan Komputer, dan Arasy Ayu Setiamy, S.E., M.M., dari Fakultas Ekonomi Bisnis.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Kegiatan ini bertujuan melestarikan warisan budaya Melayu, khususnya seni pertunjukan Mak Yong, dengan pendekatan teknologi modern yang menarik bagi generasi muda.

Ketua tim Dr. Mayasari, S.Pd., M.Si., Selasa (11/11/2025) menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen akademisi dalam menghubungkan kebudayaan tradisional dengan perkembangan teknologi digital.

“Seni Mak Yong adalah identitas budaya yang sarat nilai filosofis dan spiritual. Melalui media Virtual Reality, kami ingin memperkenalkan kembali keindahan dan makna Mak Yong kepada generasi muda dengan cara yang interaktif dan imersif,” ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, tim pelaksana melibatkan berbagai pihak, termasuk pelaku seni tradisional yang tergabung dalam grup tari Sri Indera Ratu, komunitas budaya Melayu, mahasiswa, serta ahli teknologi digital.

Salah satu kegiatan penting dalam penelitian ini adalah Focus Group Discussion (FGD) yang digelar untuk menggali pandangan, masukan, serta kebutuhan masyarakat dalam pengembangan konten digital berbasis budaya.

Selain itu, kegiatan ini juga mencatat beberapa tantangan, seperti keterbatasan dokumentasi asli seni Mak Yong, kurangnya minat generasi muda terhadap seni tradisional, serta kebutuhan peralatan teknologi VR yang memadai.

Namun, tim pelaksana terus berupaya mencari solusi, antara lain melalui kerja sama dengan lembaga kebudayaan, peningkatan pelatihan teknis bagi generasi muda, dan pendekatan kreatif dalam visualisasi gerak tari serta musik tradisional Melayu.

Dari hasil kegiatan sementara, tim berhasil mendigitalisasi beberapa elemen penting pertunjukan Mak Yong, termasuk alat musik tradisional seperti rebab, serunai, gendang pengibu, gendang penganak, canang, dua tawak-tawak, dua mong-mong, dan gedombak, lengkap dengan narasi budaya yang melatarinya.

Upaya ini tidak hanya memperkenalkan kembali seni tradisional kepada masyarakat luas, tetapi juga membuka peluang pengembangan wisata budaya berbasis teknologi di masa depan.

Kegiatan ini mendapat dukungan dana dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Harapan Medan yaitu Tengku Mohd. Diansyah, S.T., M.Kom., dan menjadi bagian dari program penguatan riset berbasis kearifan lokal.

Harapannya, hasil penelitian ini dapat menjadi model pelestarian budaya yang inovatif, sekaligus memperkuat peran kampus sebagai pusat kajian dan pengembangan budaya daerah di era digital.

“Melalui proyek ini, kami berharap generasi muda tidak hanya mengenal Mak Yong sebagai kesenian masa lalu, tetapi juga sebagai identitas budaya yang relevan di masa kini-hidup dalam dunia virtual namun tetap berpijak pada akar tradisi,” pungkas Dr. Mayasari.(id14)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |