Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik masih terkena imbas dari sentimen geopolitik global antara Amerika Serikat dan China sehingga mengalami penurunan di sejumlah indeks pada perdagangan kemarin.
Hal itu disebabkan karena para investor bersiap-siap dalam merespon tarif khusus dari negara Presiden AS Donald Trump. Kebijakan tersebut mulai berlaku pada tengah malam di Amerika Serikat.
Indeks di pasar Asia kompak melemah yaitu, Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1,06%. Kemudian, Nikkei 225 Jepang anjlok 3,14%, sementara Topix juga turun 3,26%. Lalu, Kospi Korea Selatan turun tipis 0,18%, sementara Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 0,44%.
Selain itu, Indeks Hang Seng Hong Kong juga melemah diatas 3%, sementara Indeks Hang Seng Tech turun 5,42%.
Seperti diketahui, mengutip CNBC Indonesia, tarif tambahan akan berlaku tepat setelah tengah malam waktu AS. Trump menambah bea masuk dasar 10% dari tarif sebelumnya yang diterapkan Sabtu lalu.
Artinya, barang-barang China akan menghadapi tarif kumulatif sebesar 104%. Hal itu telah dikonfirmasi oleh Gedung Putih.
Di sisi lain, para investor juga akan mengawasi keputusan Reserve Bank of India di kemudian hari. Bank sentral India diperkirakan akan memberikan penurunan suku bunga kedua berturut-turut hari ini. Berdasarkan keterangan para ekonom yang disurvei oleh Reuters, bank sentral India akan berpotensi menerapkan suku bunga kebijakan menjadi 6%.
Semalam di AS, tiga indeks utama ditutup lebih rendah. Dow Jones Industrial Average turun 320,01 poin, atau 0,84%, dan ditutup pada 37.645,59, membawa kerugian empat hari karena kecemasan tarif menjadi lebih dari 4.500 poin.
Saham Apple memimpin penurunan terbesar dengan biaya pembuat iPhone yang akan melonjak dengan tarif baru China.
Sementara indeks S&P 500 turun 1,57% dan ditutup di level 4.982,77.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bursa Asia Anjlok Usai Trump Umumkan Tarif Impor Jepang-Korsel
Next Article Bursa Asia Hijau Royo-royo, Nikkei Paling Kencang!