Trump Geram, AS Kirim Rudal untuk Kelompok Houthi di Yaman

10 hours ago 2
CNBC Indonesia News Foto News

FOTO

Reuters, AP Photo, CNBC Indonesia

16 March 2025 11:45

Sebuah kapal menembakkan rudal ke lokasi yang dirahasiakan, setelah Presiden AS Donald Trump melancarkan serangan militer terhadap Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran pada hari Sabtu atas serangan kelompok tersebut terhadap pengiriman Laut Merah, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada tanggal 15 Maret 2025. Komando Pusat AS/Handout via REUTERS

Tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada tanggal 15 Maret 2025, menampilkan sebuah kapal menembakkan rudal ke lokasi yang dirahasiakan, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump melancarkan serangan militer terhadap Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran. (Komando Pusat AS/Handout via REUTERS)

Sebuah kapal menembakkan rudal ke lokasi yang dirahasiakan, setelah Presiden AS Donald Trump melancarkan serangan militer terhadap Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran pada hari Sabtu atas serangan kelompok tersebut terhadap pengiriman Laut Merah, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada tanggal 15 Maret 2025. Komando Pusat AS/Handout via REUTERS

Ini adalah balas dendam Trump atas serangan kelompok itu terhadap aktivitas pelayaran di Laut Merah, dengan peringatan "neraka akan menimpa kalian" jika Houthi tidak menghentikan kampanye mereka. (Komando Pusat AS/Handout via REUTERS)

Sebuah kapal menembakkan rudal ke lokasi yang dirahasiakan, setelah Presiden AS Donald Trump melancarkan serangan militer terhadap Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran pada hari Sabtu atas serangan kelompok tersebut terhadap pengiriman Laut Merah, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada tanggal 15 Maret 2025. Komando Pusat AS/Handout via REUTERS

Trump juga memperingatkan Iran, pendukung utama Houthi, bahwa mereka perlu segera menghentikan dukungan kepada kelompok itu. Ia mengatakan jika Iran mengancam Amerika Serikat AS:, "Amerika akan meminta pertanggungjawaban kalian sepenuhnya dan kami tidak akan bersikap baik tentang hal itu!". (Komando Pusat AS/Handout via REUTERS)

Sebuah kapal menembakkan rudal ke lokasi yang dirahasiakan, setelah Presiden AS Donald Trump melancarkan serangan militer terhadap Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran pada hari Sabtu atas serangan kelompok tersebut terhadap pengiriman Laut Merah, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada tanggal 15 Maret 2025. Komando Pusat AS/Handout via REUTERS

Dikutip dari Reuters, serangan AS yang sedang berlangsung merupakan operasi militer AS terbesar di Timur Tengah sejak Trump menjabat pada bulan Januari lalu, dan terjadi saat AS meningkatkan tekanan sanksi terhadap Teheran sambil mencoba membawanya ke meja perundingan mengenai program nuklirnya. (Angkatan Laut AS via AP)

Sebuah kapal menembakkan rudal ke lokasi yang dirahasiakan, setelah Presiden AS Donald Trump melancarkan serangan militer terhadap Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran pada hari Sabtu atas serangan kelompok tersebut terhadap pengiriman Laut Merah, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada tanggal 15 Maret 2025. Komando Pusat AS/Handout via REUTERS

Setidaknya sembilan warga sipil tewas dan sembilan lainnya cedera dalam serangan AS di Sanaa, Yaman, menurut Kementerian Kesehatan Yaman yang dikelola Houthi. (Angkatan Laut AS via AP)

Sebuah kapal menembakkan rudal ke lokasi yang dirahasiakan, setelah Presiden AS Donald Trump melancarkan serangan militer terhadap Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran pada hari Sabtu atas serangan kelompok tersebut terhadap pengiriman Laut Merah, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada tanggal 15 Maret 2025. Komando Pusat AS/Handout via REUTERS

Penduduk di Sanaa mengatakan serangan itu menghantam sebuah gedung di kubu Houthi. "Ledakan itu dahsyat dan mengguncang lingkungan sekitar seperti gempa bumi. Ledakan itu membuat wanita dan anak-anak kami ketakutan," kata salah seorang warga, yang menyebut namanya Abdullah Yahia, kepada Reuters. (Angkatan Laut AS via AP)


Read Entire Article
Berita Kasus| | | |