Ternyata Mudah! Diet Ini Lagi Tren di Korea Selatan, Begini Caranya

1 week ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren memperlambat penuaan tengah populer di kalangan anak muda Korea Selatan, yakni Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay (MIND). Tren diet tersebut adalah diet dilakukan dengan harapan dapat menghambat proses penuaan.

MIND diperkenalkan oleh pelopor tren slow aging di Korea, Jung Hee-won, seorang profesor medis dan dokter di departemen kedokteran geriatri di Asan Medical Center di Seoul.

Diet MIND adalah konsep yang menggabungkan diet Mediterania, yang menekankan konsumsi makanan minim olahan dengan keseimbangan asupan biji-bijian utuh dan protein, serta diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang berfokus pada pencegahan hipertensi.

Kunci dari diet ini adalah menghindari gula sederhana dan biji-bijian olahan, sambil aktif memasukkan biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran, buah beri, kacang-kacangan, unggas, ikan, dan minyak zaitun untuk meningkatkan indeks glikemik (GI) secara perlahan saat makan.

Dalam bukunya "Slow Aging Diet," Jung mengusulkan diet MIND ala Korea dengan enam prinsip utama:

1. Mendapatkan nutrisi esensial dari biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan lainnya.

2. Mengkonsumsi banyak sayuran dan buah-buahan.

3. Menggunakan minyak zaitun sebagai bahan utama untuk memasak.

4. Mengonsumsi lebih banyak ikan dan unggas sambil membatasi daging merah atau olahan serta keju.

5. Mengurangi konsumsi gula sederhana dan biji-bijian olahan melalui makanan gorengan, camilan, dan minuman bersoda.

6. Membatasi konsumsi alkohol hingga sekitar satu gelas anggur per hari.

Aturan Diet

Karena nasi adalah makanan pokok dalam kuliner Korea, Jung menyarankan untuk mencampurkan lentil, gandum, beras merah, dan beras putih dalam rasio 4:2:2:2, daripada hanya mengonsumsi nasi putih, untuk membantu meningkatkan kadar gula darah secara perlahan sambil meningkatkan asupan protein yang sesuai dari kacang-kacangan.

Selain itu, untuk memproduksi hormon yang sehat, ia merekomendasikan membatasi makanan gorengan hingga kurang dari satu kali per minggu dan camilan hingga 30 gram atau kurang hingga empat kali per minggu, karena makanan tersebut mengandung lemak trans yang menyebabkan peradangan dan meningkatkan resistensi insulin yang tinggi. Kondisi ini membuat tubuh meningkatkan gula darah lebih cepat dengan jumlah makanan yang sama.

Terlepas dari saran diet, profesor tersebut menekankan bahwa diet slow aging adalah cara hidup, bukan solusi instan, serta menambahkan bahwa faktor terpenting adalah menemukan keseimbangan dalam hidup.

"Penuaan bukanlah hal yang sederhana. Kebiasaan gaya hidup seperti olahraga dan nutrisi hanyalah hasil dari prinsip-prinsip bagaimana kita menjalankan hidup kita. Jika kita melihat ke dasar-dasarnya, ada faktor seperti stres dan tidur, dan keseimbangan hidup ini pada akhirnya diciptakan oleh perspektif kita terhadap kehidupan," kata Jung Hee-won kepada The Korea Times, dikutip Sabtu (1/3/2025)


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: 25 Tahun Hangatkan si Kecil, Transpulmin Pilihan Ibu Indonesia

Next Article 5 Hal Ini Penyebab Berat Badan Sulit Turun Meskipun Sudah Diet

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |