Ukuran Font
Kecil Besar
14px
TAKENGON, Aceh (Waspada.id): Bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh Tengah, khususnya kawasan Takengon, tidak hanya menyisakan duka bagi masyarakat setempat, tetapi juga pengalaman pahit bagi para pimpinan dan kru Parkside Hotel Group. Saat bencana terjadi, mereka tengah menggelar kegiatan General Manager Conference di Portola Grand Renggali, Takengon.

Hujan deras yang mengguyur tanpa henti menyebabkan longsor dan banjir bandang melumpuhkan akses ke Takengon. Akibatnya, 18 General Manager (GM) dan Executive Parkside Hotel Group terisolir selama tujuh hari tanpa listrik dan internet. Jalan menuju bandara dan kota-kota lain terputus akibat longsor dan jembatan yang ambruk.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
“Bencana ini sungguh besar melebihi tsunami beberapa tahun lalu. Kerusakan akibat bencana ini lebih besar dari tsunami,” ujar Erwin Swandarugeni, General Manager Parkside Gayo Petro, yang turut merasakan dampak bencana.

Meski terjebak, para pimpinan dan kru Parkside Hotel tidak tinggal diam. Mereka merasakan langsung bagaimana warga saling membantu di tengah keterbatasan.
P.J. Pattel, Vice President Worldwide Operations Parkside Hotel Group Ltd, yang juga berada di lokasi bencana, mengungkapkan pengalamannya, “Saya berada langsung di lokasi dan sempat terisolir bersama General Manager dan Executive Parkside Hotel Group dan masyarakat Aceh. Dalam situasi tersebut, saya melihat secara nyata bagaimana warga saling membantu di tengah keterbatasan. Pengalaman ini menjadi pengingat bagi kami bahwa kepedulian dan solidaritas adalah hal yang paling dibutuhkan saat krisis.”
Setelah berhasil keluar dari Takengon pada 1 Desember dengan menembus Bandara Renbele menggunakan pesawat charter, Parkside Hotel Group bergerak cepat menyalurkan bantuan.

Mugi Harjo, President Director Parkside Hotel Group, menegaskan bahwa musibah ini bukan hanya duka masyarakat Aceh Tengah, melainkan juga duka seluruh bangsa.
“Sebagai wujud tanggung jawab sosial dan komitmen kemanusiaan, Parkside Hotel Group meluncurkan program CSR bertajuk ‘Parkside Peduli ACEH’,” kata Mugi dalam siaran persnya yang diterima Waspada.id Senin (15/12). Program ini bertujuan membantu para korban longsor dan banjir bandang di Takengon dan sekitarnya.

Mugi menambahkan, bantuan yang disalurkan merupakan bentuk solidaritas dan komitmen untuk mendukung upaya pemulihan pascabencana. Pihaknya berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban para korban dan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak.***
Tentang Parkside Hotel Group:
Parkside Hotel Group adalah jaringan hotel internasional yang berpusat di London. Sejak tahun 1975, mereka telah berkembang menjadi jaringan global dengan berbagai properti di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Parkside Hotel Indonesia sudah mengoperasikan beberapa hotel di seluruh Indonesia, Parkside Star Hotel Hasyim Asyari Jakarta, Parkside Hotel Palembang, Parkside Manado Hotel Pekanbaru, Parkside Hotel Maerokoco Resort Padang, Parkside Gayo Petro Takengon, Aceh, Parkside Meuligoe Hotel Meulaboh-Aceh barat. Berikutnya Parkside Hotel Indonesia juga mulai mengembangkan sayapnya dengan membawa brand Portola Hotels & Resorts di Indonesia yaitu Portola Grand Arabia Hotel – Banda Aceh, Portola Arabia Hotel – Banda Aceh, Portola Grand Renggali Hotel – Takengon Aceh dan Portola Tiamo Hotel Meulaboh Aceh yang Ditargetkan Hotel akan dijadwalkan beroperasi ditahun 2026. Parkside Inn Kemayoran – Jakarta, Parkside Lauser Kuta.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































