Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan menegaskan Indonesia tidak akan melakukan impor beras tahun ini, seiring dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi beras. Tahun ini diperkirakan ada penambahan setara 10 juta ton gabah setara beras.
"Kami pede (percaya diri) tahun ini kami tidak impor beras lagi," kata Zulkifli, dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Pemerintah tengah melakukan optimalisasi lahan pertanian yang ada, sehingga tidak perlu impor lagi. Hal ini pun sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo yang melarang impor beras dan jagung tahun ini.
Zulhas mengatakan, Indonesia memiliki 7,4 juta hektar sawah dengan produksi rata-rata 10 juta ton. Artinya sawah yang ada, sebagian panen 1-2 kali dalam setahun.
Selama ini sawah-sawah yang ada kebanyakan mengandalkan curah hujan, sehingga hanya mampu panen satu kali dalam setahun. Sementara yang bisa panen dua kali, memiliki sistem irigasi yang baik sehingga tidak mengandalkan curah hujan.
"Selama 20 tahun kita tidak ada irigasi baru. Maka kami ratas (rapat terbatas) persoalan irigasi. Ternyata ada 2 juta hektar yang perlu dibenahi soal irigasi," pungkasnya.
Kemudian, ditemukan masalah pembangunan irigasi yang selama ini menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten. Untuk itu dibutuhkan payung hukum untuk menyelesaikan persoalan pembangunan irigasi.
"Jadi irigasi yang tidak bisa dibangun bupati atau gubernur, bisa dibangun pemerintah pusat. Dengan harapan kalau 2 juta hektar ini bisa dibangun sehingga bisa dua kali panen," kata Zulhas.
Selain itu juga dilakukan penelitian bibit unggul sehingga bisa meningkatkan produksi. Pasalnya, selama 20 tahun Indonesia tidak memiliki varietas bibit unggul baru.
(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Hashim Bicara Danantara, PDB 8% - Program 1 Juta Rumah Prabowo
Next Article Jadi Menko Pangan, Zulhas Bilang Gini Soal Target 100 Hari