Tarif Trump Jadi Bumerang, China Lumpuhkan Mimpi Jet Tempur F-47 AS

5 days ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China telah memasuki babak baru. Hal ini disebabkan langkah balasan China, yang mulai memukul industri pertahanan dan kedirgantaraan Negeri Paman Sam.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif terhadap 180 negara, dengan yang terbesar dijatuhkan kepada China. Sejak saat itu, Beijing mulai mengambil langkah untuk mengenakan tarif 34% atas barang AS serta mengekang ekspor mineral tanah jarang atau rare earth, termasuk pada itrium, yang penting bagi mesin jet tempur.

Kementerian Perdagangan China mengatakan tujuh kategori logam tanah jarang sedang dan berat, termasuk samarium, gadolinium, terbium, disprosium, lutetium, skandium, dan barang-barang terkait itrium akan masuk dalam daftar ini. Surat kabar pemerintah China, Global Times, juga mengumumkan kontrol ekspor pada barang-barang yang terkait dengan tungsten, telurium, bismut, molibdenum, dan indium.

Sumber industri mengatakan kepada Reuters bahwa langkah Beijing ini menjadi perhatian bagi beberapa produsen kedirgantaraan dan pertahanan AS. Hal ini karena ketergantungan pabrikan Negeri Paman Sam pada itrium asal China.

"China membuat daftar itu secara strategis. Mereka memilih hal-hal yang penting bagi ekonomi AS," kata direktur American Rare Earths, Mel Sanderson, Sabtu (5/4/2025), dilansir Newsweek.

Langkah balasan China ini terjadi hanya dua minggu setelah Trump mengumumkan bahwa Boeing telah mendapatkan kontrak untuk mengembangkan F-47 yang dirancang untuk menggantikan F-22 Raptor dan menjadi tulang punggung armada generasi berikutnya Angkatan Udara AS.

"Pesawat siluman seperti F-47 bergantung pada unsur tanah jarang seperti neodymium, praseodymium, dysprosium, dan terbium untuk magnet, aktuator, dan sistem radar berkinerja tinggi," menurut konsultan SFA Oxford.

Direktur senior Program China di Foundation for the Defense of Democracies (FDD), Craig Singleton, mengatakan kepada Newsweek bahwa Beijing mungkin akan memperketat kontrol lebih lanjut terhadap mineral strategis seperti galium dan grafit, tetapi berhati-hati agar tidak mengejutkan pasar global.

"China kemungkinan akan terus merayu Eropa dan pasar berkembang, dengan tujuan untuk membingkai dirinya sebagai pihak yang dirugikan dan membatasi keselarasan internasional dengan Washington," katanya.


(tps/tps)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jet Tempur China Jatuh & Terbakar

Next Article Awas! Gara-Gara Trump, RI Bisa Banjir Produk China

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |