Syukuran Wali Kota P. Siantar Dengan PMS: Perkuat Silaturahmi, Jalin Sinergi

1 month ago 16

PEMATANGSIANTAR (Waspada): Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi menegaskan syukuran dengan tokoh adat Simalungun dari Partuha Maujana Simalungun (PMS) bukan sekadar bentuk syukur, tapi menjadi momentum untuk memperkuat tali silaturahmi dan mempererat persaudaraan.

“Serta membangun sinergi antara pemerintah daerah (Pemda) dengan para tokoh adat dan budaya,” sebut Wali Kota saat syukuran bersama PMS Pematangsiantar di rumah dinas wali kota, Jl. MH. Sitorus, Sabtu (26/7). Maranggir untuk membersihkan tubuh, hati dan pikiran mengawali syukuran itu.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Wali Kota menyatakan pihaknya meyakini nilai-nilai kearifan lokal yang terjaga dan terlestarikan dari PMS merupakan pilar penting dalam menjaga harmoni sosial dan memperkuat jati diri Pematangsiantar. “Saya sebagai Wali Kota merasa sangat bangga bisa berdiri di tengah-tengah para tokoh adat dan masyarakat Simalungun yang senantiasa menunjukkan komitmen tinggi terhadap pelestarian budaya dan kebersamaan dalam pembangunan.”

Menurut Wali Kota, Pematangsiantar merupakan rumah bersama, kota yang kaya akan keberagaman suku, agama dan budaya. Namun, selalu mengedepankan nilai toleransi, kebersamaan dan saling menghargai.

“Beberapa waktu lalu Pematangsiantar mendapat peringkat lima Indeks Kota Toleransi (IKT) di Indonesia. Ini membuktikan toleransi di Pematangsiantar senantiasa terawat dan terjaga,” imbuh Wali Kota.

Wali Kota menyatakan dirinya bersama Pemko Pematangsiantar terus mendorong pembangunan cerdas, sehat, kreatif dan selaras, sebagaimana visi untuk Pematangsiantar yang lebih baik.

“Saya juga mengucapkan terimakasih atas dukungan dan doa dari PMS Pematangsiantar selama ini. Doa, nasehat dan bimbingan dari para orangtua dan tokoh adat merupakan kekuatan moral bagi kami dalam menjalankan amanah serta tanggung jawab sebagai pemimpin,” ucap Wali Kota.

Wali Kota juga mengajak terus bergandengan tangan membangun Pematangsiantar yang lebih maju, berbudaya dan bermartabat dengan tetap berakar kuat pada nilai-nilai adat serta budaya Simalungun. Semoga kegiatan syukuran ini membawa keberkahan bagi kita semua dan mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat adat dalam semangat gotong royong,” ajak Wali Kota.

Sementara, Ketua DPC PMS Alex Hendrik Damanik menyebutkan kegiatan itu sebagai bentuk syukur PMS atas terpilihnya Wali Kota memimpin Pematangsiantar.

“Semoga Bapak Wali Kota selalu sehat, panjang umur dan Tuhan melindungi, selamat bertugas, semoga sukses memimpin Pematangsiantar, terimakasih sudah memberikan waktu dan fasilitas untuk kegiatan ini,” ucap Alex.

Alex menjelaskan PMS merupakan lembaga pemangku adat dan cendekiawan Simalungun dengan Pimpinan Umum Marsiaman Sinaga di DPP PMS dan menyatakan siap mendukung Wesly Silalahi mengemban tugas sebagai Wali Kota Pematangsiantar dan mewujudkan visi cerdas, sehat, kreatif dan selaras.

Pada kesempatan itu, Alex yang merupakan anggota Komisi 3 DPRD Pematangsiantar memohon kepada Wali Kota agar memberikan ruang kepada PMS untuk memajukan Pematangsiantar melalui Peraturan Daerah (Perda) tentang kearifan lokal budaya Simalungun.

Perda itu, lanjut Alex, untuk membangun jati diri Simalungun. “Kami dengan semangat Sapangambei Manoktok Hitei siap memfasilitasi Pemko Pematangsiantar dalam menyusun Perda kurikulum muatan lokal melalui Focus Group Disscustion (FGD) untuk mengembangkan seni dan budaya Simalungun.”

Menurut Alex, Perda yang mereka harapkan antara lain mewajibkan SD dan SMP memuat mata pelajaran budaya dan bahasa Simalungun serta para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemko Pematangsiantar wajib mengenakan pakaian adat Simalungun di salah satu hari kerja dalam seminggu.

Harapan lainnya, lanjut Alex, Wali Kota memberikan atensi kepada putra dan putri Simalungun dalam membangun Pematangsiantar.

Mewakili DPP PMS, Amsar Saragih menyebutkan ada dua provinsi di Indonesia yang melestarikan adat dan budaya yakni Bali dan Yogyakarta. “Dua provinsi itu bisa menjadi contoh bagaimana mereka melestarikan budaya.

Menurut Amsar, untuk menunjukkan eksistensi etnis di suatu daerah bisa melalui bidang politik, ekonomi dan sejarah serta berharap setelah berdirinya monumen Raja Sangnaualuh Damanik, ke depannya ada museum Sangnaualuh Damanik di Pematangsiantar. “Jadi, kita ingin Bapak Wali Kota meneguhkan jati diri Simalungun di Pematangsiantar.”

Di kegiatan itu, PMS menyematkan seperangkat pakaian adat Simalungun kepada Wali Kota dengan harapan bisa menjalankan amanah dalam memimpin Pematangsiantar serta meneladani Podah (pesan) Raja Sangnaualuh Damanik merujuk pada delapan sifat luhur atau prinsip baik dari Raja Sangnaualuh Damanik yakni pengasih, pelayan, jujur, berani, bertanggungjawab, teguh pendirian, saling menghormati dan membangun.

Selain menyematkan pakaian adat Simalungun, PMS juga memberikan panganan khas Simalungun kepada Wali Kota dan selanjutnya, Wali Kota memberikan makanan kehormatan kepada PMS dan tamu undangan.

Turut hadir unsur Forkopimda diantaranya Kapolres AKBP Sah Udur Togi Marito Sitinjak, Danrem 022/PT Kolonel Informasi Agus Supriyono, Danyonif 122/TS Letkol Inf Wahidin Sobar, mewakili Danrindam I/BB, pengurus DPC PMS Medan, Simalungun dan Tebingtinggi, PAC PMS Pematangsiantar, pimpinan OPD Pemko dan para camat.(a28)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |