Super Wednesday! BI Rate dan The Fed Tuntunan Arah Pasar Pekan Depan

11 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan bersiap menghadapi pekan yang penuh tantangan dengan sederet data ekonomi penting. Keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu (19/3/2025) menjadi agenda utama yang dapat menentukan arah pasar ke depan.

Selain itu, data neraca perdagangan Indonesia, retail sales AS, hingga angka pertumbuhan ekonomi China akan menjadi sentimen yang ikut mempengaruhi pergerakan rupiah, IHSG, dan pasar global.

Senin, 17 Maret 2025 - Neraca Dagang RI & Kesehatan Ekonomi China

Awal pekan, investor akan mencermati data neraca perdagangan Indonesia Februari 2025. Sebelumnya, Indonesia mencatat surplus US$3,45 miliar, jauh lebih tinggi dari ekspektasi US$1 miliar. Namun, detail ekspor dan impor akan menjadi perhatian utama, terutama setelah ekspor hanya tumbuh 4,68% YoY, sementara impor justru mengalami kontraksi 2,67% YoY. Jika tren ini berlanjut, bisa jadi sinyal bahwa permintaan global mulai melemah, yang berpotensi menekan kinerja perdagangan RI dalam beberapa bulan ke depan.

Dari China, sederet data ekonomi akan dirilis, termasuk produksi industri, penjualan ritel, dan investasi aset tetap untuk Januari-Februari 2025. Sebelumnya, ekonomi China menunjukkan tanda-tanda pemulihan, tetapi jika data terbaru masih lesu, ini bisa menjadi indikasi bahwa permintaan barang dari Indonesia - terutama komoditas seperti batu bara, nikel, dan minyak sawit - bisa ikut melemah.

China adalah mitra dagang terbesar Indonesia, sehingga perlambatan di sana bisa berpengaruh langsung pada pasar domestik, termasuk rupiah dan IHSG.

Selasa, 18 Maret 2025 - Retail Sales AS Jadi Barometer Kesehatan Ekonomi

Pasar global akan mencermati data retail sales AS Februari 2025, yang menjadi indikator penting daya beli konsumen di ekonomi terbesar dunia. Sebelumnya, pertumbuhan retail sales AS berada di 4,2% YoY, tetapi belanja konsumen AS mulai menunjukkan pelemahan akibat suku bunga tinggi yang berkepanjangan.

Jika data kali ini lebih lemah dari ekspektasi, ini bisa jadi sinyal bahwa The Fed semakin dekat dengan pemangkasan suku bunga. Sebaliknya, jika angka retail sales masih kuat, The Fed mungkin tetap bertahan di level suku bunga tinggi lebih lama, yang bisa berdampak negatif bagi aset berisiko seperti rupiah dan IHSG.

Rabu, 19 Maret 2025 - Super Wednesday: BI Rate & Keputusan The Fed

Hari yang paling dinantikan oleh pelaku pasar! Dua bank sentral utama akan mengumumkan kebijakan moneter mereka, yang akan sangat menentukan arah pasar keuangan ke depan.

Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia (BI)

  • BI diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga di 5,75%. Namun, investor akan mencermati nada pernyataan BI.

  • Jika BI mulai memberi sinyal bahwa suku bunga bisa turun dalam beberapa bulan ke depan, rupiah berisiko melemah karena investor asing bisa menarik modal dari pasar obligasi dan saham Indonesia.

  • Sebaliknya, jika BI tetap menegaskan sikap berhati-hati (hawkish), ini bisa menahan pelemahan rupiah, tetapi mungkin kurang mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.

Keputusan Suku Bunga The Fed

  • The Fed juga diperkirakan menahan suku bunga di 4,5%, tetapi sorotan utama ada pada proyeksi suku bunga (dot plot).

  • Jika The Fed mengindikasikan pemangkasan suku bunga bisa terjadi lebih cepat dari perkiraan, dolar AS bisa melemah, memberi peluang penguatan bagi rupiah dan aset berisiko.

  • Namun, jika The Fed masih mempertahankan sikap keras dan menunda pemangkasan suku bunga, tekanan terhadap pasar keuangan negara berkembang bisa semakin besar.

Pasar juga akan mencermati rilis stok minyak mentah AS dari EIA, yang bisa berdampak pada harga energi global dan mempengaruhi emiten berbasis komoditas di IHSG.

Kamis, 20 Maret 2025 - Klaim Pengangguran AS & Dampak Pasca Super Wednesday

Pasar akan terus mencerna dampak keputusan BI dan The Fed sehari sebelumnya. Selain itu, investor juga akan memperhatikan data klaim pengangguran AS yang bisa memberikan gambaran tentang kondisi pasar tenaga kerja AS.

Sebelumnya, jumlah klaim berada di 220.000, dan jika data kali ini menunjukkan peningkatan, pasar bisa semakin yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga lebih cepat. Ini bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah dan IHSG.

Jumat, 21 Maret 2025 - Pasar Evaluasi Arah Kebijakan BI & The Fed

Menutup pekan, fokus pasar kemungkinan besar akan tertuju pada dampak keputusan suku bunga terhadap rupiah, IHSG, dan aliran modal asing.

Jika The Fed lebih dovish dari perkiraan, ada peluang penguatan aset berisiko dan potensi aliran dana asing kembali masuk ke emerging markets seperti Indonesia. Namun, jika The Fed masih mempertahankan sikap hawkish, tekanan terhadap rupiah bisa berlanjut, dan investor akan lebih berhati-hati di pasar saham.

Di sisi lain, respons BI terhadap volatilitas rupiah juga akan menjadi kunci. Jika BI tetap bersikap defensif, pasar mungkin akan lebih tenang. Namun, jika BI memberi indikasi akan menurunkan suku bunga lebih cepat, ini bisa menambah tekanan bagi rupiah dalam jangka pendek.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |