Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan dana abadi negara (sovereign wealth fund/SWF) Indonesia Investment Authority (INA) akan terus beroperasi, meskipun telah ada SWF baru yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto awal pekan ini, Badan Pengelola Investasi (BPI) Dana Anagata Nusantara (Danantara).
Erick menjelaskan bahwa ada banyak negara di dunia yang memiliki lebih dari satu dana abadi (SWF), sehingga adanya Danantara dan INA secara bersamaan bukanlah hal yang aneh dan tabu.
"Saya sudah sampaikan, di beberapa negara, misal China investment-nya gak satu, ada Silk Road Fund dan CIC. Tinggal kita dudukan saja seperti apa," terang Erick dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di The Westin Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Meski sama-sama dana abadi, Erick mengungkapkan kalau Danantara itu jauh lebih besar dari INA, namun keduanya memiliki tujuan yang sama untuk menarik investasi ke Indonesia.
"Danantara ini mega US$ 20 miliar, dana kelolaan (AUM) hampir US$ 900 miliar. Ini yg membedakan sizenya antara Danantara dan INA," terang Erick
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Anjlok Lebih dari 2%, Investor Khawatir Soal Danantara?
Next Article Superholding BUMN Bakal Mirip Temasek, Ini Profilnya