SKK Migas Ungkap 2 Perusahaan Asing Lirik Kelola Sumur Nganggur RI

2 weeks ago 16

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengungkapkan terdapat dua perusahaan migas yang tertarik untuk mengelola sumur minyak idle atau nganggur di Indonesia.

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto membeberkan dua perusahaan tersebut berasal dari Kanada dan Amerika Serikat. Adapun, salah satu dari perusahaan juga sudah melakukan pembukaan akses data migas di Pusat Data dan Informasi (Pusdatin).

"Nah itu sedang juga ada dua perusahaan, satu dari Kanada, satu dari Amerika dan China. Satu perusahaan sudah membuka data, sudah kita kasih, sudah membayar juga ke Pusdatin. Mereka sedang mempelajari," kata Djoko dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, Kamis (27/2/2025).

Di samping itu, Pertamina juga sudah mengundang 70 perusahaan yang berminat untuk mengelola sumur idle. Adapun, saat ini perusahaan tersebut tengah dalam proses seleksi untuk menentukan wilayah mana yang akan dikerjakan.

"Dalam proses dipelajari oleh masing-masing calon, mana yang mereka berminat, mana yang mereka menurut analisnya nanti ini sumur yang bagus untuk yang idle well," kata dia.

Beberapa waktu lalu, Djoko mengungkapkan sebanyak 503 sumur minyak idle yang tidak dioptimalkan telah ditawarkan ke investor. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam menggenjot produksi minyak siap jual atau lifting.

Menurut dia, saat ini proses penawaran sumur idle ke investor masih berlangsung. Adapun, 503 sumur tersebut merupakan sumur yang dioperasikan PT Pertamina (Persero). "Sedang ditawarkan, 503 sumur lagi ditawarkan," ujar Djoko.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya telah memetakan sumur-sumur minyak idle di Indonesia. Hal ini penting dilakukan untuk mengerek produksi minyak siap jual atau lifting yang setiap tahunnya terus mengalami penurunan.

Bahlil mengatakan pihaknya sudah membentuk tim satgas, khusus untuk menangani pemanfaatan sumur-sumur idle. Jika para operator sumur tersebut tidak berniat mengaktifkannya kembali, pemerintah siap mengambil alih pengelolaannya.

"Kalau dia mau untuk mengerjakan, nggak apa-apa.Kalau nggak mau, serahkan ke pemerintah," kata Bahlil di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024).

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan bahwa pihaknya sedang mengkaji beberapa skema pengelolaan sumur idle tanpa melalui mekanisme lelang. Sehingga prosesnya lebih efisien.

"Kalau dilelang lama ngapain? Bisa kita buat percepat aja. Kita ada banyak aturan di republik ini. Gara-gara sekian banyak aturan, kita bekerja aja nggak bisa. Kapan lelangnya, kapan menangnya. Kalau yang kecil-kecil ya. Tapi kalau yang gede-gede kan tetap lelang," ujarnya.

Bahlil memperkirakan setidaknya terdapat sekitar 4.500 hingga 5.000 sumur idle di seluruh Indonesia. Meski tiap sumur hanya mampu menghasilkan antara 10 hingga 15 barel, namun jika diakumulasikan akan berdampak pada peningkatan lifting.

"Yang idle well itu kan ada sekitar 4.500 sampai 5.000. Itu kan satu sumur bisa cuma 10 sampai 15 barel. Ada di bawah 10 bph gitu loh. Tapi kalau dikumpulin kan banyak. Sekarang lifting kita turun terus," ujarnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Genjot Produksi Migas RI, DPR Lanjutkan Bahas Revisi UU Migas

Next Article Bos SKK Migas: Produksi Minyak Gak Boleh Turun Setetes Pun!

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |