Siap-Siap THR Dividen! Segini Bocoran Astra dan Raksasa Bank

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebentar lagi akan membagikan dividen dari laba tahun buku 2024, bersamaan dengan momentum pembagian Tagihan Hari Raya (THR).

Sederet emiten ini rata-rata sudah memberikan kisi-kisi atau usulan terkait dividen yang akan dibagikan. Diantaranya ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) PT Astra International Tbk (ASII) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Dari enam emiten itu, BBCA yang paling awal sudah memutuskan kebijakan dividen pada RUPSnya. Hasilnya, bank swasta terbesar di RI itu akan membagikan dividen tunai sebanyak Rp300 per lembar, angka ini naik 11,1% dibandingkan tahun sebelumnya

Namun, perlu dicatat bahwa dividen final itu sudah termasuk dari dividen interim yang sudah dibagikan Desember 2024 lalu sebesar Rp50 per lembar. Jadi, sisa yang akan dibagikan bulan ini hanya sebesar Rp250 per lembar.

Jika investor beli saham BBCA di Rp9.075 per lembar, dengan divien yang tersisa tersebut, maka yield yang dapatkan bisa mencapai 2,75%. Sementara yang sudah mendapatkan dividen interim, secara total yield mencapai 3,31%.

Berikutnya ada bank Himbara yang kompak akan membahas dividen pada RUPS pekan depan. Berikut jadwal RUPS bank himbara :

Menurut kisi-kisi yang disampaikan perseroan, dividen yang akan dibagikan tahun ini dari laba sepanjang tahun lalu akan jauh lebih besar dibandingkan tahun sbelumnya.

Hal tersebut seiring dengan Presiden RI Prabowo Subianto yang menyampaikan dividen dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai Rp 300 triliun pada 2025. Jumlah tersebut berdasarkan laporan dari Menteri BUMN Erick Thohir.

Dividen jumbo BUMN akan menjadi salah satu sumber penghematan baru dari pemerintahan Prabowo.

Prabowo menegaskan pemerintah akan mengambil Rp200 triliun dari setoran BUMN tersebut. Sementara sisanya sebesar Rp100 triliun akan dikembalikan dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN).

Direktur Utama BRI Sunarso memberikan kisi-kisi bahwa bahwa rasio pembagian dividen tahun buku 2024 bank pelat merah itu diharapkan berada di kisaran 80% hingga 85%.

Menurutnya, BRI memiliki permodalan yang sangat lebih dari cukup untuk membagikan dividen jumbo. Posisi rasio kecukupan modal (CAR) bank di level 26%.

Secara terpisah, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar memperkirakan rasio pembagian dividen dari laba tahun buku 2024 akan berada pada rentang 55% hingga 60%.

Persentase itu lebih tinggi jika dibandingkan realisasi rasio dividen tahun 2023 sebesar 50% dari total laba bersih atau senilai Rp10,45 triliun. Namun, Royke juga menegaskan bahwa keputusan akhir terkait besaran dividen berada di meja RUPS.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan bahwa dividend payout ratio atau rasio dividen dalam 5 tahun terakhir dijaga pada level 60%. "Ini sesuai arahan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham utama," katanya.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi juga mengatakan bahwa setidaknya rasio dividen dari laba tahun buku 2024 akan serupa dengan dividen laba tahun buku 2023.

"Nggak ada perubahan. Kinerja Mandiri bagus, jadi paling tidak sama dengan tahun lalu untuk rasionya," ujarnya.

Di luar perbankan ada dua emiten lagi yang sudah mulai ada kisi-kisi dividen dari laba tahun buku 2024, yaitu ASII dan EXCL.

Untuk ASII rencana-nya masih akan dibahas di RUPS pada Mei 2025 mendatang dengan usulan dividen sebanyak Rp308 per lembar.

Sebelumnya, ASII juga membagikan dividen interim Rp98 per saham pada Oktober 2024. Jadi, total dividen untuk tahun 2024 akan mencapai Rp406 per lembar, nilai itu lebih rendah dari Rp519 per lembar dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, untuk EXCL berencana membagikan dividen senilai Rp 1,12 triliun kepada pemegang saham, setara dengan 62% dari laba bersih tahun buku 2024.

Dari jumlah itu, pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp85,7 per saham. Usulan ini akan diputuskan dalam RUPST yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025.

"Sesuai kebijakan dividen, perseroan akan mendistribusikan dividen setara dengan 62 persen dari laba setelah pajak dan hak minoritas sebesar Rp 1,12 triliun," tulis manajemen dalam rancangan agenda RUPST, Selasa (4/3/2025).

Adapun, kami merekap perhitungan dividen beserta yield-nya untuk enam emiten di atas, sebagai berikut :

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |