Bappenas Susun Voluntary National Review 2025, Ini 5 Fokusnya!

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas kembali menyusun Voluntary National Review (VNR) Indonesia 2025 sebagai komitmen global dalam melaksanakan dan melaporkan capaian, tantangan, serta praktik baik implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).

Tema laporan VNR Indonesia 2025 adalah Fostering Inclusive Growth: Advancing a Sustainable and Resilient Indonesia dengan fokus pada lima tujuan TPB/SDGs, yakni Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Tujuan 5: Kesetaraan Gender, Tujuan 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Tujuan 14: Ekosistem Lautan, serta Tujuan 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas Pungkas Bahjuri Ali menegaskan di dalam laporan ini, pemerintah akan fokus menuju target pertumbuhan sesuai isi RPJMN dan visi presiden terpilih, tetapi yang inklusif dan tetap sustainable dan resilience.

"Kelima tujuan tadilah yang kita susun dalam laporan sebagai pesan utama VNR kita ke depan. Dalam konteks itu, kita juga mempertimbangkan faktor-faktor eksternal, seperti tekanan geopolitik dan ekonomi global yang akhir-akhir ini sangat dinamis dan kita juga baru lepas dari pandemi dan pergantian pimpinan," kata Bahjuri Ali selaku Kepala Sekretariat Nasional SDGs dalam Acara Konsultasi Publik Rancangan Laporan Voluntary National Review (VNR) Indonesia 2025, dikutip Minggu (4/5/2025).

Laporan VNR merupakan instrumen penting untuk mengukur kemajuan implementasi TPB/SDGs di tingkat nasional, sekaligus bentuk akuntabilitas dan transparansi Indonesia kepada komunitas global.

Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Leonardo A. A. Teguh Sambodo selaku Ketua Tim Pelaksana Nasional SDGs menuturkan VNR 2025 menjadi bukti pembangunan berkelanjutan dan ketahanan ekonomi dapat berjalan beriringan.

Dengan pertumbuhan 5% per tahun, dia menambahkan Indonesia mulai mengarahkan diri pada model ekonomi hijau, ekonomi biru, dan ekonomi sirkular yang menjanjikan masa depan lebih ramah lingkungan dan adil.

"Di sisi lingkungan dan kemaritiman, Indonesia juga menunjukkan kemajuan dalam konservasi laut dengan luas kawasan lindung yang kini mencapai 29,9 juta hektare dan memberdayakan masyarakat pesisir dan memperkuat ekonomi biru," jelas Teguh.

Mengusung prinsip no one left behind, dia memaparkan proses penyusunan Laporan VNR Indonesia keempat sejak 2017 ini dilakukan dengan mengumpulkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan guna memperkaya analisis, meningkatkan relevansi substansi, dan memastikan keterwakilan perspektif seluruh pihak, mulai dari unsur pemerintah, masyarakat sipil, dunia usaha, akademisi, hingga mitra pembangunan.

"Kita tidak hanya ingin menunjukkan apa yang telah dicapai, tetapi juga belajar dari tantangan dan membangun arah kebijakan yang lebih baik. Dengan menjaga komitmen ini, kita dapat memastikan bahwa Agenda 2030 bukan hanya janji, tetapi bisa menjadi kenyataan. Mari kita jaga semangat kolaboratif ini hingga pelaporan resmi Indonesia di forum internasional mendatang," pungkas Teguh.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Persiapan Indonesia Jelang World Expo 2025 Osaka

Next Article Video: Kementerian PPN Bicara Capaian SDGs & Strategi Menuju 2030

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |