Siaga Perang Nuklir! Ini Peta Kekuatan Militer India vs Pakistan

16 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - India secara resmi menyerang Pakistan, Rabu (7/5/2025). Negeri itu mengatakan melakukan serangan "presisi di kamp-kamp teroris" di dalam Pakistan dan Kashmir yang dikuasai tetangganya itu.

Hal ini menjadi puncak dari ketegangan New Delhi dengan Islamabad. Kemarahan India disulut serangan mematikan di wilayah Kashmir yang diperebutkan.

Konflik yang telah lama membara antara negara-negara bertetangga yang memiliki kekuatan nuklir meningkat secara dramatis dalam semalam.Jet tempur meraung di langit di atas wilayah Himalaya pada Rabu dini hari dan suara ledakan dapat terdengar di dekat apa yang disebut Garis Kontrol.

Pihak Islamabad di sisi lain melaporkan sedikitnya tiga orang tewas dan 12 orang terluka akibat serangan ini. Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif mengatakan kepada Geo News bahwa "warga sipil tewas, termasuk wanita dan anak-anak" dalam operasi militer India.

"India mengklaim telah menyerang kamp-kamp teroris; ini tidak benar, media internasional dapat mengunjungi tempat-tempat yang menjadi sasaran warga sipil," kata Asif dalam sebuah pernyataan.

Kekuatan Militer India vs Pakistan

Kekuatan militer India dan Pakistan masuk dalam 15 besar terbaik di dunia. India ada di peringkat 4 sementara Pakistan di urutan 12. Rangking mereka di atas Indonesia yakni 13.

Laporan Global Firepower (GFP) merilis rangking kekuatan militer dunia dari 145 negara dengan menggunakan Power Index dari menghitung 60 faktor individu.

Laporan Global Firepower Index 2025 menggabungkan beberapa faktor tersebut, mulai dari jumlah tentara aktif, kekuatan masing-masing angkatan, sumber daya manusia, geografi, hingga dukungan anggaran.

Semakin rendah angka Power Index, semakin kuat posisi militer suatu negara (misalnya, angka 0.0000 menunjukkan militer yang paling kuat).Secara umum, kalkulasi Power Index dilakukan dengan memberi bobot pada setiap faktor dan kemudian menjumlahkan kontribusinya.

Merujuk laporan Global Firepower Index 2025, India unggul jauh dari Pakistan berdasarkan jumlah tentara dan kekuatan angkutan darat.

Merujuk data Global Fire, jumlah personel tentara India sekitar 1,5 juta sementara Pakistan hanya 654.000.

Besarnya jumlah personel angkatan bersenjata India bisa dipahami mengingat jumlah penduduknya yang sangat besar yakni 1,48 miliar.

India juga menang telak dari sisi anggaran, jumlah kapal selam, dan jumlah pesawat tempur. Yang mengagetkan, Pakistan menang dari sisi hulu ledak nuklir.

Awas Perang Nuklir
Hingga saat ini, baik Pakistan dan India diketahui memiliki hulu ledak nuklir. Menurut Arms Control Center, India menjadi negara berkekuatan nuklir pada tahun 1974, dan Pakistan menjadi negara berkekuatan nuklir pada tahun 1998. Tidak ada satu pun negara yang menggunakan senjata nuklir dalam konflik, tetapi banyak ahli khawatir bahwa krisis yang sedang berlangsung dapat meningkat melampaui penggunaan senjata konvensional.

India memiliki sekitar 164 hulu ledak nuklir, dan memiliki kemampuan nuklir berbasis darat, laut, dan udara. Negara tersebut telah mendeklarasikan kebijakan "No First Use", yang berarti mereka telah bersumpah untuk tidak pernah menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu dalam suatu konflik. Namun, pada Agustus 2019, India mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan kembali kebijakan ini.

Sementara itu, Pakistan memiliki sekitar 170 hulu ledak. Jumlah ini melebihi proyeksi yang dibuat oleh Badan Intelijen Pertahanan AS pada tahun 1999 bahwa Pakistan akan memiliki 60-80 hulu ledak pada tahun 2020. Jika tren pertumbuhan saat ini berlanjut, persenjataan Pakistan dapat tumbuh menjadi 220 hingga 250 hulu ledak pada tahun 2025. Pakistan menyimpan hulu ledak nuklirnya secara terpisah dari rudalnya dan hanya akan merakit satu jika akan digunakan.

Tidak seperti India, Pakistan belum mendeklarasikan kebijakan "No First Use", dan sebaliknya telah memilih untuk menekankan medan perang yang lebih kecil atau senjata nuklir "taktis" sebagai lawan dari pasukan konvensional India yang lebih besar dan lebih unggul.

"Bahkan pertukaran nuklir kecil antara India dan Pakistan dapat membunuh 20 juta orang dalam seminggu. Jika musim dingin nuklir dipicu, hampir 2 miliar orang di negara berkembang akan berisiko mati karena kelaparan," ujar Arms Control Center.

(mae/mae)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |