Sempat Dikira GERD, Begini Cerita Meriam Bellina Kena Serangan Jantung

3 days ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktris senior Meriam Bellina menceritakan pengalamannya saat terkena serangan jantung. Awalnya, ia mengira hanya mengalami kambuhnya penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease(GERD) yang biasa dideritanya.

Meriam bilang, gejala yang dialaminya pada 25 November 2024 mirip dengan keluhan GERD, sehingga tidak menyadari dirinya mengalami serangan jantung. "Aku memang ada GERD, lumayan parah juga. Jadi aku pikir GERD. Kasih obat, hilang sebentar, muncul lagi," kata Meriam Bellina dalam acara For Your Page (FYP) di Trans7 mengutip CNN Indonesia, Rabu (9/4/2025).

Kendati begitu pada malamnya, nyeri yang dirasakan tak kunjung membaik. Ia mengalami muntah hebat hingga keringat dingin, sesak napas, serta rasa panas dan berat di dada. Ini, kata ia, gejala yang berbeda dari GERD yang biasa ia alami.

Saat dibawa ke rumah sakit oleh anak-anaknya, kondisi Meriam sempat salah didiagnosis sebagai sakit lambung. Ia baru diketahui terkena serangan jantung setelah menjalani pemeriksaan EKG (elektrokardiogram) beberapa jam kemudian.

Pengalaman Meriam ini menjadi pengingat penting bahwa gejala GERD atau sakit maag dapat menyerupai tanda-tanda serangan jantung. Masyarakat perlu waspada karena membedakan kedua kondisi ini tidak selalu mudah.

Mengutip website resmi Kementerian Kesehatan RI, berikut beberapa perbedaan antara gejala sakit maag dan serangan jantung:

1. Sifat Nyeri

Nyeri maag biasanya akibat gangguan pencernaan muncul setelah makan, bertambah parah saat berbaring, dan membaik setelah konsumsi obat pereda maag. Perut juga terasa begah meskipun hanya makan sedikit. Selain itu, penderita sakit maag sering kali bersendawa atau buang angin.

Nyeri akibat serangan jantung terasa seperti ditekan, bisa menjalar ke leher, rahang, lengan, atau punggung, dan tidak membaik dengan obat maag.

2. Gejala Penyerta

Gejala sakit maag biasanya lebih sering mengalami keluhan seperti mual, sendawa, dan perut terasa begah.

Serangan jantung disertai sesak napas, keringat dingin, badan lemas, pusing, dan bahkan pingsan. Beberapa penderita juga mengalami mual atau muntah. Gejala-gejala ini sering kali disertai dengan gejala tambahan yang mencerminkan adanya gangguan di sistem kardiovaskular.

3. Waktu Munculnya Gejala

Nyeri maag cenderung muncul setelah makan atau saat perut kosong. Serangan jantung bisa terjadi kapan saja, termasuk saat tidur.

4. Respon terhadap Obat

Obat antasida meredakan gejala maag. Sementara serangan jantung merespons obat nitrat yang diletakkan di bawah lidah. Jika nyeri dada membaik setelah minum obat ini, sebaiknya segera periksa ke rumah sakit untuk memantau kondisi jantung.

5. Karakteristik Penderita

Serangan jantung lebih sering terjadi pada individu dengan diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan obesitas.

Maag lebih umum pada ibu hamil, orang dengan pola makan tidak sehat, dan penderita stres.

Sakit maag dan serangan jantung adalah dua kondisi medis yang memiliki gejala yang mirip. Oleh karenanya, mengenali gejala dan memahami perbedaannya sangat penting untuk mencegah keterlambatan penanganan medis.

Jika mengalami gejala yang tidak biasa seperti nyeri dada yang berat, sesak napas, atau keringat dingin, segera cari pertolongan medis. Menjaga kesehatan jantung dengan pola hidup sehat, rutin berolahraga, dan manajemen stres menjadi langkah penting untuk menghindari risiko serangan jantung di masa depan.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: "Raja" Penghasil Kurma Dunia

Next Article Stres Picu GERD & Asam Lambung Kambuh, Mitos atau Fakta?

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |