Satu Hari Akan Jadi 25 Jam, Begini Hitungan Peneliti Kapan Itu Terjadi

2 hours ago 1

Gelson Kurniawan,  CNBC Indonesia

28 December 2025 19:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Pernah tidak Anda mendengar kabar burung kalau satu hari di Bumi nantinya akan jadi 25 jam? Mungkin Anda membayangkan harus mengubah jam tangan atau punya waktu ekstra satu jam untuk tidur atau bekerja.

Nah, kabar ini sebenarnya ada benarnya, tapi ada satu kata kunci yang harus diperhatikan yaitu "Kapan?".

Para ilmuwan memang sepakat kalau putaran Bumi itu makin lama makin pelan. Tapi, proses pelambatannya itu super duper lambat. Saking lambatnya, kita sebagai manusia yang hidup di zaman sekarang tidak akan merasakan bedanya sama sekali.

Kenapa Bumi Bisa Melambat? Salah Bulan!

Sebenarnya ini semua gara-gara hubungan "tarik-menarik" antara Bumi dan Bulan. Kita tahu kalau Bulan punya gaya gravitasi yang bisa menarik air laut di Bumi, makanya ada pasang surut air laut.

Nah, ternyata ombak pasang surut ini fungsinya mirip rem raksasa buat Bumi. Saat Bumi berputar pada porosnya, gesekan antara air laut yang pasang dengan dasar samudra itu menahan laju putaran Bumi sedikit demi sedikit.

Bayangkan Anda sedang duduk di kursi kantor yang bisa berputar. Kalau Anda memutar kursi itu kencang-kencang, lalu ujung kaki Anda sedikit menyeret di lantai, apa yang terjadi? Pasti putaran kursinya jadi makin pelan, kan? Nah, kaki yang menyeret itu ibarat air laut pasang yang sedang ngerem putaran Bumi. Energi putarannya diambil sedikit-sedikit, dan efek sampingnya, Bulan jadi pelan-pelan menjauh dari kita.

Satu Hari Itu Sebenarnya Bukan Tepat 24 Jam

Kita semua diajarkan di sekolah kalau satu hari itu 24 jam. Angka ini dipakai buat jadwal kerja, sekolah, dan semua jam di dunia. Tapi kalau mau jujur secara astronomi, angkanya tidak sebulat itu.

Bumi kita itu tidak stabil 100% seperti gasing yang sempurna. Dia punya sedikit goyangan. Kalau para ilmuwan mengukur waktu putaran Bumi pakai patokan bintang-bintang yang jauh (bukan Matahari), waktunya malah kurang dari 24 jam.

Bahkan, jam 24 jam yang kita pakai sekarang pun kadang-kadang tidak pas dengan putaran asli Bumi. Makanya, ada lembaga penjaga waktu dunia yang kadang-kadang harus menambahkan "satu detik ekstra" atau leap second di jam atom dunia supaya jam kita tetap sinkron dengan gerak Bumi yang makin lemot ini.

Jadi, Kapan Kita Punya Hari 25 Jam?

Ini bagian yang paling penting supaya tidak salah paham. Perlambatan ini cuma menambah waktu sepersekian detik dalam waktu yang sangat lama. Anda tidak akan bangun besok pagi dan tiba-tiba jam dinding harus diganti angkanya sampai 25.

Menurut hitungan para peneliti, termasuk tim ahli dari Universitas Toronto, kalau proses alam ini terus berjalan seperti sekarang, Bumi baru akan benar-benar punya durasi 25 jam sekitar 200 juta tahun lagi.

Ya, 200 juta tahun. Itu waktu yang sangat, sangat lama. Jangankan kita, peradaban manusia seperti sekarang pun mungkin sudah berubah total atau bahkan pindah planet saat hal itu terjadi. Jadi, kalender dan jam tangan kita masih aman.

Faktor Lain: Es yang Mencair

Selain gara-gara Bulan, ada hal lain yang bikin putaran Bumi berubah, yaitu perubahan iklim. Saat es di kutub mencair dalam jumlah besar karena pemanasan global, airnya menyebar ke seluruh samudra.

Perpindahan berat air ini secara teori fisika juga bisa mengubah kecepatan putar Bumi, walaupun efeknya jauh lebih kecil dibanding efek rem dari Bulan tadi.

Jadi, walau terdengar seperti fiksi ilmiah, Bumi melambat itu fakta. Tapi buat kita yang hidup hari ini, besok, atau seratus tahun lagi, satu hari akan tetap terasa 24 jam seperti biasa.

-

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(gls/gls)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |