Sambut Perdagangan Hari Pertama Puasa, 3 Saham Ini Bisa Dilirik

1 week ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor dan trader bersiap menyambut hari pertama pertama perdagangan pada Maret 2025 serta perdagangan saham pertama di bulan Ramadhan 1446 H. Usai kejatuhan IHSG yang cukup dalam di sepekan kemarin, terpantau beberapa saham melakukan candle reversal yang memberikan sinyal untuk berbalik arah menuju bullish.

Pada penutupan perdagangan akhir Februari Jumat (28/2/2025), IHSG jatuh 3,31% di level 6.270,60 dan menjadi penutupan perdagangan terburuk di sepanjang 2025. Dalam sepekan kemarin IHSG telah ambles 7,83%.

CNBC Indonesia Research telah menganalisa tiga saham yang masuk dalam radar pantauan candle reversal yang menunjukkan tanda pembalikkan arah dari trend bearish.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Saham di sektor teknologi ini sempat mengalami trend bearish dalam secondary trend, akan tetapi pada penutupan perdagangan Jumat (28/2/2025), terkonfirmasi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah membentuk candle bullish pin bar, yang memberikan sinyal untuk pembalikkan arah saham GOTO dari trend bearish menjadi trend bullish dalam jangka pendek.

Meski sempat diisukan akan merger dengan Grab, akan tetapi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah memberikan klarifikasi terkait rumor merger dengan Grab yang beredar di media massa. Corporate Secretary GOTO, R A Koesoemohadiani, menegaskan bahwa tidak ada kesepakatan antara perusahaan dengan pihak mana pun untuk melakukan transaksi merger.

Kini saham GOTO telah berada di area support kuat di EMA 90. Resistance terdekat saham GOTO berada di level Rp80 hingga Rp89 per lembar saham. Sementara untuk next support berada di level Rp70 per lembar saham.

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)

PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) atau dikenal dengan Lonsum, bergerak dalam industri perkebunan kelapa sawit dan karet. Seperti kita ketahui bahwa harga minyak kelapa sawit pada kuartal IV 2024 mengalami lonjakan hingga 18%. Kenaikan harga minyak kelapa sawit tentunya akan berpengaruh terhadap margin hingga penjualan produsen minyak kelapa sawit pada kuartal IV 2024.

Kabar terbaru, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) melaporkan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024.

Dalam siaran pers pada Jumat (28/2/2025) laporan keuangan di sepanjang 2024, produksi TBS inti sebesar 1,17 juta ton, relatif sama dibandingkan tahun sebelumnya.

Produksi CPO turun 2% yoy menjadi 287 ribu ton seiring penurunan TBS dari pihak eksternal.

Penjualan naik 9% yoy menjadi Rp4,56 triliun, didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata produk sawit yang sebagian diimbangi oleh penurunan volume penjualan.

Laba bruto naik 73% yoy menjadi Rp1,99 triliun, laba usaha naik 104% yoy menjadi Rp1,55 triliun dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 94% yoy menjadi Rp1,48 triliun.

Dari posisis charting, harga saham LSIP kini telah menunjukkan tanda pembalikkan arah usai menyentuh level support Rp935 per lembar saham. Resistance terdekat saham LSIP berada di level Rp1.060 hingga Rp1.200 per lembar saham.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

Saham konsumer satu ini juga tengah menjadi pantauan mengingat kini telah memasuki momen Ramadhan, yang dimana menjadi momentum yang sangat baik dan menguntungkan sektor konsumer.

Diproyeksikan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) akan mengalami kenaikan penjualan pada momen Ramadhan hingga lebaran.

Pada penutupan perdagangan Jumat (28/2/2025), saham AMRT terkonfirmasi candle bullish pin bar yang menunjukkan tanda positif untuk berbalik arah usai penurunan tajam dalam sepekan kemarin. Support saham AMRT berada di level Rp2.100 per lembar saham. Sementara posisi resistance saham AMRT berada di level Rp2.520 hingga Rp3.000 per lembar saham.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |