Rupiah Menguat di Tengah Isu Perang Dagang, Dolar Turun ke Rp16.430

1 week ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah persoalan tarif dari AS terhadap beberapa negara mitra dagangnya.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,27% di angka Rp16.430/US$ pada hari ini, Selasa (4/3/2025). Penguatan ini terjadi bersamaan dengan penutupan perdagangan kemarin (3/3/2025) yang juga mengalami apresiasi.

Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08:58 WIB turun 0,29% di angka 106,44 Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 106,75.

Pelaku pasar saat ini sedang mencerna kebijakan tarif Trump terhadap Kanada dan Meksiko.

Kebijakan ini memicu kembali ketakutan akan perang dagang di Amerika Utara yang sudah menunjukkan tanda-tanda meningkatkan inflasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

"Besok-tarif 25% untuk Kanada dan 25% untuk Meksiko. Dan itu akan dimulai. Mereka harus membayar tarif.," kata Trump kepada wartawan di Roosevelt Room.

Trump menyatakan bahwa tarif tersebut bertujuan untuk memaksa kedua negara tetangga AS meningkatkan upaya mereka dalam memerangi perdagangan fentanyl dan menghentikan imigrasi ilegal. Namun, Trump juga mengisyaratkan bahwa ia ingin menghilangkan ketidakseimbangan perdagangan di kawasan Amerika serta mendorong lebih banyak pabrik untuk pindah ke Amerika Serikat.

Namun, pemerintahan Trump tetap yakin bahwa tarif adalah pilihan terbaik untuk meningkatkan manufaktur AS dan menarik investasi asing. Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan pada hari Senin bahwa produsen chip komputer TSMC telah memperluas investasinya di Amerika Serikat karena kemungkinan diberlakukannya tarif terpisah sebesar 25%.

Selain itu, Trump berjanji akan menerapkan tarif terhadap produk pertanian impor dalam beberapa minggu ke depan. Ia mengklaim bahwa pemerintahannya akan memulai tarif untuk produk pertanian dari luar negeri pada 2 April.

Dalam unggahan di Truth Social, Trump mengajak petani AS untuk bersiap meningkatkan produksi untuk pasar domestik. "Kepada Petani Hebat di Amerika Serikat: Bersiaplah untuk mulai memproduksi lebih banyak produk pertanian untuk dijual DI DALAM Amerika Serikat," tulis Trump. "Tarif akan dikenakan pada produk eksternal mulai 2 April. Selamat bersenang-senang!"

Sentimen lainnya yakni soal data pertumbuhan ekonomi AS kuartal-IV 2024 (advance) yang tampak lebih rendah dibandingkan kuartal III-2024.

VP Marketing Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi mengungkapkan hal ini pada akhirnya akan ditanggung oleh masyarakat AS sendiri.

Ia juga menegaskan bahwa saat ini investor berpandangan khawatir untuk ke depannya, terlebih dampak akan kebijakan tarif baru.

Hal ini dapat menjadi peluang bagi mata uang Garuda untuk menguat sementara waktu.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Anjlok ke 16.575 per USD, Terparah Sepanjang Sejarah

Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |