RI Kerap Dilanda Banjir, Paling Parah Tahun Berapa?

1 week ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai banjir merendam wilayah Bogor, kini banjir merambah ke wilayah Tangerang hingga Bekasi. Bahkan air di sejumlah wilayah dilaporkan cukup tinggi hingga mencapai 3 meter. .

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Selatan mencatat sebanyak 1.870 unit rumah terdampak banjir pada dini hari, pukul 23.20 WIB, Senin (3/3/2025).

Banjir akibat hujan intensitas tinggi yang melanda Kabupaten Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dan sekitarnya telah memicu bencana banjir di lima kecamatan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari merinci, Kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Ciputat Timur, Pondok Aren, Pamulang, Ciputat dan Serpong Utara.

Sementara itu, pada Selasa (4/3/2025) dini hari, hujan lebat melanda Kabupaten Tangerang menyebabkan banjir di Desa Ranca Kelapa, Kecamatan Panongan. BPBD Kabupaten Tangerang melaporkan sebanyak 20 unit rumah terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi.

Hingga jelang waktu Shubuh, tim BPBD masih terus melakukan monitoring dan evakuasi warga terdampak banjir, di beberapa wilayah, salah satunya Pondok Aren, yakni di Komplek Maharta dan Komplek Taman Mangu Indah.

Berlanjut banjir merendam sejumlah titik baik di Kota Bekasi maupun Kabupaten Bekasi, Selasa (4/3/2025) dini hari. Bahkan air di sejumlah wilayah dilaporkan cukup tinggi, bahkan hingga 3 meter.

Merujuk laman media sosial (medsos) Instagram @infobekasi misalnya, banjir mencapai 3 meter di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih. Sementara di perumahan Villa Nusa Indah dilaporkan banjir di wilayah itu nyaris mencapai ketinggi 2,5 meter, mirip dengan kejadian 2020 silam, di mana dalam foto yang beredar hanya atap rumah yang terlihat sekitar pukul 05:49 WIB.

Di Kabupaten Bekasi, banjir juga mengepung perumahan Taman Kebalen/Vila Mutiara Gading 3 di wilayah Babelan. Menurut keterangan warga yang diwawancarai CNBC Indonesia, air sudah setinggi rata-rata "betis orang dewasa".

Banjir juga memutus akses jalan di Jalan Raya Pisangan, Tambun Utara. Luapan Kali Bekasi membuat kendaraan harus putar balik karena tak bisa dilewati.

Bencana banjir yang melumpuhkan akses hingga aktivitas masyarakat ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Indonesia. Berdasarkan Bidang Pengelolaan Data dan Sistem Informasi (PDSI), Pusdatinkom, BNPB, bahwa dalam 10 tahun terakhir banjir terbanyak pernah terjadi pada tahun 2021 dengan 1.794 jumlah kejadian.

Meskipun pada tahun 2021 merupakan tahun dengan jumlah kejadian banjir tertinggi, akan tetapi jumlah korban meninggal paling banyak berada di tahun 2010 sebanyak 500 jiwa, dengan jumlah korban hilang terbanyak pula sebesar 173 jiwa. Begitu juga jumlah korban terluka terbanyak mencapai 33.546 jiwa.

Namun, kondisi rumah rusak berat terbanyak terjadi pada tahun 2020 dan 2021 sejumlah masing-masing 9.463 dan 9.272 rumah. Dimana pada tahun 2021 merupakan tahun dengan jumlah kejadian banjir terbanyak.

Akibat banjir yang menerjang wilayah Indonesia, beberapa fasilitas pun ikut rusak seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan hingga umum. Dan terparah terjadi pada 2021 dimana merupakan tahun dengan jumlah kejadian banjir terbanyak. Dengan rincian 1.125 fasilitas pendidikan rusak, 354 fasilitas kesehatan rusak, 1.169 fasilitas peribadatan rusak, dan 439 fasilitas umum rusak.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |