Respons Terbaru China soal Tarif Trump: Berhenti Mengancam dan Memeras!

2 days ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Beijing secara tegas meminta Washington untuk "berhenti mengancam dan memeras", merespons pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebut bola ada di tangan China dalam mengakhiri perang dagang yang terus bereskalasi.

Hal ini terjadi di tengah pengumuman terbaru bahwa produk-produk China kini menghadapi tarif masuk hingga 245% di pasar Amerika Serikat.

Dalam pernyataan keras pada Rabu (16/4/2025), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan bahwa jika Washington serius ingin menyelesaikan konflik ini lewat dialog, maka pendekatan koersif harus dihentikan.

"Jika AS benar-benar ingin menyelesaikan masalah melalui dialog dan negosiasi, maka mereka harus menghentikan tekanan ekstrem, berhenti mengancam dan memeras, dan berbicara dengan China berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan," ujar Lin, dilansir AFP.

Lin menambahkan bahwa sikap China tetap konsisten, bahwa tidak ada pemenang dalam perang tarif, namun Negeri Tirai Bambu tidak gentar menghadapi tantangan.

"Posisi China sangat jelas. Tidak ada pihak yang menang dalam perang tarif atau perang dagang. China tidak ingin bertarung, tetapi tidak takut bertarung," tegasnya.

Pernyataan itu keluar beberapa hari setelah Trump menaikkan tarif menjadi total 145% terhadap berbagai produk China, melanjutkan kebijakan sebelumnya yang menambahkan 125% atas dasar praktik perdagangan yang dianggap tidak adil, serta 20% sebagai respons atas dugaan keterlibatan China dalam rantai pasok fentanil.

Namun, Gedung Putih telah memberikan kelonggaran sementara untuk beberapa produk teknologi tinggi seperti ponsel pintar, laptop, dan semikonduktor, dengan alasan kebutuhan industri domestik.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Balas Trump, China Naikkan Tarif Impor AS Jadi 125%

Next Article Efek Trump 2.0, Posisi RI Bakal Sulit di 2025

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |