Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan Disney untuk menangguhkan tayangan Jimmy Kimmel Live! menuai gelombang kemarahan publik di Amerika Serikat. Ribuan pengguna layanan streaming Disney seperti Disney+, Hulu, dan ESPN+ dilaporkan membatalkan langganan mereka sebagai bentuk protes, sementara demonstrasi juga pecah di depan kantor pusat Disney di Burbank, California.
Kontroversi bermula setelah Jimmy Kimmel, dalam monolognya pada 15 September 2025, menyinggung peristiwa pembunuhan aktivis konservatif Charlie Kirk. Ia mengatakan bahwa "banyak orang di kubu MAGA sedang berusaha menggambarkan pelaku pembunuhan Charlie Kirk seolah-olah bukan bagian dari mereka, sambil berusaha mencari keuntungan politik dari tragedi ini."
Pernyataan itu langsung menuai aduan ke Federal Communications Commission (FCC). Brendan Carr, ketua FCC sekaligus pejabat yang ditunjuk mantan Presiden Donald Trump, menilai komentar Kimmel "berpotensi menyesatkan publik Amerika secara langsung."
Tak lama setelah itu, ABC-stasiun televisi yang dimiliki Disney-mengumumkan penangguhan acara Jimmy Kimmel Live! tanpa batas waktu.
Keputusan ABC tersebut justru memicu gelombang penolakan baru. Banyak pelanggan layanan streaming Disney menyatakan di media sosial bahwa mereka telah membatalkan langganan.
"Selamat tinggal, @DisneyPlus. Aku tidak akan merindukanmu," tulis pengguna X Reed Galen sambil membagikan bukti pembatalan akun, dikutip Newsweek, Minggu (21/9/2025).
Aktor Misha Collins juga menyatakan ia akan "membatalkan langganan Disney+ tanpa batas waktu."
Christopher Hale, seorang pengguna X lainnya, menulis: "Saya percaya pada pasar bebas dan kebebasan berpendapat, jadi saya batalkan @DisneyPlus, @Hulu, dan @ESPNPlus. Retweet kalau Anda juga setuju." Unggahan itu dibagikan lebih dari 3.300 kali.
Seorang pengguna lain, Jody Vance, bahkan mengeluhkan sulitnya melakukan pembatalan. "Aneh. @DisneyPlus terus error saat saya coba membatalkan. Sepertinya lagi sibuk?" tulisnya.
Gelombang Protes
Kemarahan tidak hanya berhenti di dunia maya. Sehari setelah pengumuman, ratusan orang menggelar protes di depan studio Disney di Burbank, California.
Aktor Jake Ferree, mengangkat poster bertuliskan "Disney stop bowing to a dictator". "Ini menyangkut setiap aspek kebebasan berbicara. Kita harus bisa mengekspresikan diri. Itu inti dari seni," katanya kepada CNN.
Taylor Smith, seorang akuntan produksi film, menambahkan: "Saya harap ini membuat orang-orang tersadar. Implikasinya jauh lebih besar dari sekadar Jimmy Kimmel."
Adapun keputusan penangguhan acara ini memperdalam perpecahan politik di AS. Dari kubu pemerintahan, Ketua FCC Brendan Carr menegaskan pihaknya akan terus meminta pertanggungjawaban penyiar atas kepentingan publik.
"Dan kalau mereka tidak suka dengan solusi sederhana ini, mereka bisa menyerahkan lisensi mereka ke FCC," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump merayakan keputusan itu lewat platform Truth Social.
"Berita besar untuk Amerika: Acara Jimmy Kimmel yang ratingnya jeblok akhirnya DIBATALKAN. Selamat kepada ABC yang berani mengambil keputusan yang seharusnya sudah lama dilakukan. Kimmel tidak punya bakat, ratingnya bahkan lebih buruk dari Colbert. Sekarang tinggal Jimmy dan Seth, dua pecundang di NBC. Hapus juga NBC!!!"
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Amazon Tutup Bisnis, Aplikasi Streaming Dihapus Ini Alasannya