Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah resmi meluncurkan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025, Kamis (4/12/2025). Acara dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Utusan Khusus Presiden untuk Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, serta Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Hilmi Adrianto.
Airlangga menegaskan Harbolnas menjadi pendorong belanja masyarakat menjelang akhir tahun. Ia bahkan langsung memasang target tinggi.
"Targetnya Rp35 triliun, siap? Saya patok target aja, Rp 35 triliun," ujar Airlangga saat memberikan arahan dalam peluncuran Harbolnas 2025 di Mal Gandaria City, Jakarta.
Ia menuturkan, Harbolnas akan bersinergi dengan program Epic Sale dan Bina Great Sale sehingga total target belanja sepanjang Desember mencapai Rp110 triliun. "Jadi harapannya ini bisa jadi mengungkit pembelian. Kemudian tentu produk lokal kita harapkan bisa ditingkatkan," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan apresiasi sekaligus mengingatkan, Harbolnas bukan sekadar pesta belanja, tetapi momentum untuk memperkuat daya saing ekonomi.
"Harbolnas menjadi salah satu strategi yang penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal 4," ujarnya.
Ia menjelaskan Harbolnas memiliki dasar hukum dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 31/2023 dan terus menunjukkan peningkatan nilai transaksi.
Pada 2024, Harbolnas mencatat penjualan Rp31,2 triliun, naik 22 persen dari tahun sebelumnya. Kontribusi produk lokal mencapai Rp16,1 triliun atau 52 persen. Untuk 2025, Harbolnas akan digelar pada 10-16 Desember, dengan enam hari khusus promosi produk lokal. Target transaksi dipatok naik 5-10 persen menjadi Rp33-34 triliun, dengan penjualan produk lokal ditargetkan Rp17 triliun serta melibatkan 1.000 UMKM.
Budi menegaskan, pencapaian target membutuhkan kolaborasi lintas kementerian, pelaku industri, platform digital, pemerintah daerah, hingga komunitas. Termasuk penyelenggaraan Road to Harbolnas dan pelatihan bagi 500 UMKM.
Harbolnas, lanjutnya, juga diharapkan memicu multiplier effect seperti meningkatnya aktivitas logistik dan pengiriman barang.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Himi Adrianto menyebut Harbolnas 2025 bukan sekadar program tahunan, tetapi simbol perjalanan 13 tahun transformasi ekonomi digital Indonesia.
"Hari ini kita membuka kembali sebuah gerbang besar yang selama 13 tahun perjalanan telah menjadi simbol semangat, kreatifitas, inovasi, dan keberanian dari pelaku usaha di Indonesia," ujar Hilmi dalam kesempatan yang sama.
Himi menjelaskan, Harbolnas dimulai pada 2012 dengan hanya enam e-commerce. Kini, lebih dari 1.300 pelaku usaha digital ikut serta.
Ia menilai Indonesia sedang memasuki masa emas ekonomi digital, dibuktikan pertumbuhan ekonomi 5,04 persen pada triwulan III-2025 dan peningkatan rata-rata transaksi Harbolnas 30 persen setiap tahun.
"Angka-angka ini bukan sekedar statistik, ini adalah kisah tentang UMKM yang bertahan hidup, tentang brand lokal yang lahir dari garasi rumah lalu menembus pasar nasional," katanya.
Sejak September 2025, idEA dan berbagai platform besar telah menggelar roadshow serta pelatihan nasional agar pelaku usaha siap menghadapi promo hingga 90 persen untuk produk lokal selama Harbolnas.
Himi menegaskan, Harbolnas tetap memiliki tempat istimewa meski banyak platform menggelar kampanye bulanan. "Harbolnas bukan hanya tentang transaksi, tetapi tentang daya beli, pemerataan peluang, serta penguatan ekosistem ekonomi digital nasional," ucap dia.
Ia pun menutup dengan ajakan kepada seluruh pelaku usaha untuk memanfaatkan Harbolnas 2025 sebagai panggung karya anak bangsa.
"Mari kita jadikan Harbolnas 2025 bukan sekedar acara belanja, tetapi gerakan nasional menuju masa depan ekonomi digital yang lebih adil, inklusif, dan membanggakan," pungkas Himi.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]

14 hours ago
4

















































