Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan ancaman pembekuan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang sempat ia sampaikan beberapa hari terakhir merupakan perintah langsung dari "atasannya".
Ia mengatakan, ancaman pembekuan hingga merumahkan 16 ribu para pegawai DJBC, terutama karena akan diganti oleh Societe Generale de Surveilance (SGS) asal Swiss seperti era Orde Baru disebabkan keinginan kepala negara untuk segera memperbaiki institusi pengawas daerah pabean dan urusan cukai itu.
"Itu dari perintah atas. Itu untuk mecut bea cukai agar kerja lebih baik, sehingga tidak perlu lagi menyerahkan ke orang asing," kata Purbaya dalam acara Dialog Interaktif Pemerintah Pusat dan Daerah: DPRD Kuat, Daerah Berdaya di Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Purbaya mengatakan, keinginan perbaikan itu semakin gencar karena barang-barang China selama ini terus menyerbu Indonesia.
Menurut Purbaya, selama ini serbuan barang dari China mudah masuk ke Indonesia karena pengawasan di daerah pabean tidak maksimal.
Saat dirinya baru menjabat sebagai menteri keuangan sejak 8 September 2025 dan melakukan monitoring langsung pengawasan bea cukai di pelabuhan, ia mengaku bahkan menyaksikan langsung bagaimana mudahnya barang masuk dengan modus under invoicing yang berpotensi merugikan penerimaan negara.
"Saya ke pelabuhan cek barang di situ 7 dolar di pasar bisa ratusan dolar. Itu ketahuan, ini kan harganya beda. Kenapa bisa begini. Harusnya kan dicek. Kalau saya periksa bilangnya enggak ada kelemahan, tapi mereka lupa saya bisa cek harga dan di aplikasi online. Mereka lihat-lihatan lah," tutur Purbaya.
"Dikoreksi lah harganya bukan Rp 100 ribu tapi Rp 500 ribu. ya lumayanlah. Saya tanya siapa importirya? enggak tahu. Terus anda telusuri enggak? dibilang yang lain bagus semua, pasti ngibulkan," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Purbaya menekankan, di bawah kepemimpinannya dalam satu tahun ke depan ia sudah memastikan supaya pengawasan Bea Cukai ke depan akan diperkuat ke depannya. Sebab, serbuan barang dari negara asing kata dia masih terus gencar, terutama dari China.
"Kita banyak lagi serbuan dari China. Saya bilang gini, enggak ada sejarahnya bangsa kita kalah dari China. Kubilai Khan saja kita mampu. Makanya setahun ke depan saya benerin bea ckai supaya enggak ada barang ilegal itu. Enggak ada sejarahnya kita kalah dari China," tegas Purbaya.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]

3 hours ago
3

















































