Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (10/12/2025). Pertemuan itu membahas penguatan kemitraan strategis Indonesia-Rusia.
Hubungan kedua negara sendiri sebenarnya sudah terjalin erat sejak lama. Bahkan, pada masa Presiden pertama RI, Soekarno, kedekatan itu pernah tercermin lewat sebuah peristiwa bersejarah ketika dia ikut menyelamatkan sebuah masjid di Uni Soviet (kini Rusia).
Pada Agustus 1956, Soekarno melakukan kunjungan kenegaraan selama dua minggu ke Uni Soviet. Dalam agenda itu, dia mengunjungi sejumlah kota, termasuk Leningrad (kini St. Petersburg).
Saat berada di kota tersebut, matanya tertuju pada sebuah bangunan berwarna biru dari kejauhan. Sebagai seorang Muslim, dia langsung mengira bangunan itu adalah masjid besar.
"Masjid itu mampu menampung lebih dari 3.000 Muslim untuk bersembahyang berjamaah," pikir Soekarno, dikutip dari Sahabat lama, era baru: 60 tahun pasang surut hubungan Indonesia-Rusia (2010) karya Tomi Lebang.
Soekarno kemudian bergegas mendatangi bangunan itu. Namun, setibanya di sana, dia terkejut. Ternyata bangunan yang disangkanya masjid ternyata hanyalah sebuah gudang.
Setelah ditelusuri lebih jauh, diketahui bahwa gedung itu memang dulunya sebuah masjid. Pada era Perang Dunia II, pemerintah Uni Soviet banyak mengalihfungsikan masjid dan gereja menjadi gudang persenjataan, sehingga bangunan-bangunan tersebut menjadi kumuh dan tak terawat.
Pemandangan itu membuat hati Soekarno sedih. Dia ingin agar bangunan tersebut dikembalikan ke fungsi asalnya sebagai masjid, terlebih karena nilai sejarahnya sangat penting.
Masjid itu dibangun pada 1910 dan pernah menjadi tempat ibadah utama bagi sekitar 8.000 Muslim di Leningrad. Bahkan, pada masanya, masjid tersebut pernah menjadi masjid terbesar di Eropa, megah dengan kubah besar dan dua menara-simbol keberadaan Islam di negara komunis itu.
Beberapa hari setelah menemukan kondisi masjid yang menyedihkan itu, Soekarno bertemu pemimpin Soviet, Nikita Kruschev. Dalam pertemuan tersebut, dia menceritakan temuan mengenai masjid yang dijadikan gudang dan tidak terurus.
Kruschev mendengarkan dengan saksama curahan hati sahabatnya itu. Dari percakapan itulah lahir sebuah permintaan khusus dari Presiden RI ke-1 tersebut.
"Soekarno meminta masjid ini dikembalikan sesuai fungsinya. Hanya 10 hari setelah kunjungan Presiden Soekarno, bangunan ini kembali jadi masjid," kata Imam Masjid, Zhapar N. Panchaev.
Berkat perhatian Soekarno, masjid itu akhirnya direnovasi dan kembali difungsikan sebagai tempat ibadah umat Muslim di Leningrad. Kini, masjid tersebut masih berdiri dan dikenal sebagai Blue Mosque yang merujuk pada warna kubahnya.
Banyak masyarakat setempat menjulukinya Masjid Soekarno, sebagai bentuk penghargaan atas jasanya menyelamatkan salah satu simbol penting sejarah Islam di wilayah itu.
(mfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
1

















































