
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
BANDUNG (Waspada.id): Presiden Australian Academy of Science (AAS), Chennupati Jagadish, mendorong pembentukan kolaborasi riset yang lebih mendalam antara Indonesia dan Australia melalui program pendidikan bersama. Ahli optoelektronika tersebut mengusulkan pendirian program studi Magister dan Doktor lintas negara yang memungkinkan mahasiswa dan peneliti dari kedua negara untuk berkolaborasi dalam membangun ekosistem riset dan industri yang kuat.
Hal itu disampaikannya dalam pidato kuncinya pada Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Jumat (8/8),
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Agar visi ini dapat terwujud, Jagadish menekankan pentingnya hubungan yang lebih mendalam antara Indonesia dan Australia. Ia mengusulkan pembentukan program studi Magister dan Doktor bersama antar-kampus di kedua negara.
“Langkah ini memungkinkan mahasiswa dan peneliti untuk berkolaborasi dan mempelajari pendekatan baru dalam riset sekaligus mempererat hubungan ilmiah antar-negara,” ujarnya.
Selain menyoroti pentingnya riset dasar dalam menciptakan pengetahuan dan inovasi teknologi, Jagadish juga menegaskan bahwa infrastruktur ilmiah harus dapat diakses secara terbuka. Ia mengkritisi penggunaan alat berteknologi tinggi yang hanya terbatas pada satu departemen di universitas, dan menyebut model open access di Australia sebagai contoh yang patut ditiru.
“Riset dasar adalah yang menciptakan pengetahuan, dan pengetahuan itulah yang mengarah pada sains terapan serta penerjemahan teknologi. Jika kita berhenti mendanai riset dasar, maka tidak ada yang bisa dikomersialisasikan, tidak ada yang bisa dikembangkan,” ujar Jagadish.
Contoh lainnya adalah isu-isu global seperti perubahan iklim, dan transisi menuju dunia net zero emission, adalah masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh satu negara saja.
“Itu merujuk pada pentingnya kerja sama global seperti pada masa pandemi,” ujarnya.
Menurutnya, program kolaboratif seperti ini tak hanya mempererat hubungan diplomatik, tetapi juga mempercepat terciptanya masyarakat yang melek sains dan siap menghadapi tantangan teknologi masa depan.
“Hasil akhir dari berbagai upaya tersebut, yakni terbentuknya masyarakat yang melek sains,” pungkasnya.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.