Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan dan pemanfaatan teknologi kecerdasaan buatan atau Artificial Intelligence(AI) begitu cepat dan membawa banyak perubahan di berbagai industri. Sehingga tidak heran jika banyak yang beranggapan bahwa penggunaan AI tidak hanya berdampak positif ke masyarakat, tetapi juga bisa menimbulkan dampak negatif.
Melihat hal itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI, Nezar Patria mengungkapkan pentingnya sebuah regulasi dan pengawasan yang baik untuk menjaga agar ekosistem AI bisa berjalan dengan baik.
"Penting sekali bijak regulasi yang diciptakan," ujar Nezar dalam Tech & Telco Summit 2025 di Menara Bank Mega Jakarta, Jumat, (21/2/2025).
Menurut Nezar, pada dasarnya AI mudah dipahami dan bisa dimanfaatkan dengan bertanggungjawab serta bebas dari prasangka. Sehingga dibutuhkan sebuah perhatian khusus untuk AI bisa dimanfaatkan dengan baik. Khususnya terkait perlindungan data.
"Kami menaruh perhatian sejak lama terkait perlindungan data dengan Memberikan panduan awareness pada pengguna terkait data yang mungkin dipakai dalam pengembangan AI," jelasnya.
Selain itu AI juga harus memiliki mekanisme pengawasan yang ketat di satu sektor kritikal, misalnya di kesehatan. Hal ini penting meski sektor kesehatan memiliki pedoman WHO yang telah digunakan oleh banyak negara.
"Jadi AI bisa digunakan secara terpercaya oleh medis meskipun keputusan akhir oleh dokter," terangnya.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kecanggihan Adopsi AI di Industri Keuangan hingga Kesehatan
Next Article Penampakan 'Orion', Kacamata Pengganti HP Buatan Meta