Peringatan Bahaya! Harga Emas Dunia Hancur Lebur

12 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas ambruk di tengah membaiknya data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) serta rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping.

Merujuk Refinitiv, harga emas di perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (6/6/2025) ditutup di posisi US$ 3.309,67 per troy ons. Harganya ambruk 1,3%. Pelemahan kemarin memperpanjang derita emas menjadi dua hari. Dalam dua hari beruntun, harga emas dunia jatuh 1,95%.

Harga penutupan kemarin juga menjadi yang terendah dalam lima hari terakhir.

Kendati melemah, harga emas masih menguat 0,62% dalam sepekan terakhir. Penguatan dalam sepekan ini menjadi kabar baik setelah harga emas terpuruk 2,02% pada pekan sebelumnya.

Harga emas ambruk setelah laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan non-farm payrolls naik 139.000 pada Mei, dibandingkan perkiraan kenaikan 130.000. Tingkat pengangguran berada di 4,2%, sesuai proyeksi.

"Data yang sesuai perkiraan bersifat negatif bagi emas karena mengisyaratkan The Fed kemungkinan akan menahan suku bunga sedikit lebih lama," kata analis Marex, Edward Meir, kepada Reuters.

Pelaku pasar memperkirakan The Fed baru akan memangkas suku bunga pada September, dengan hanya satu pemangkasan lagi hingga Desember. Pelaku pun mulai mengurangi posisi yang bertaruh pada tiga kali penurunan suku bunga tahun ini.

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian geopolitik, tetapi suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas batangan karena tidak memberikan imbal hasil.

Membaiknya data tenaga kerja ini mengerek harga dolar dan imbal hasil US Treasury.
Indeks dolar ditutup di posisi 99,19 pada perdagangan pekan ini atau yang tertinggi dalam lima hari terakhir. Imbal hasil US Treasury juga menguat tenor 10 tahun juga melesat lr 4,5% atau tertinggi sejak 27 Mei 2025.

Kenaikan dolar membuat emas tidak menarik karena semakin mahalnya konversi pembelian emas dalam dolar Amerika.

Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury mengurangi daya tarik emas.

Selain data tenaga kerja, rencana perundingan AS-China ikut menekan emas. Logam mulia dianggap aset aman yang dicari di tengah ketidakpastian dunia. Dengan adanya rencana perundingan maka tekanan sedikit berkurang.

Di bidang kebijakan perdagangan, belum ada kejelasan setelah panggilan telepon yang sangat dinanti-nantikan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Kamis.

"Ini negosiasi yang sangat sulit dan tidak akan selesai hanya lewat telepon. Jika berita tarif berubah negatif, itu akan mendukung emas," tambah Meir.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, bersama dua pejabat tinggi pemerintahan Trump lainnya akan bertemu dengan delegasi Tiongkok di London pada hari Senin untuk melanjutkan pembicaraan dagang, menurut pernyataan Presiden Donald Trump.

Bessent, yang memimpin upaya pemerintahan dalam merumuskan kesepakatan dagang dengan Beijing, akan didampingi oleh Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, kata Trump.

"Pertemuan ini seharusnya berjalan sangat baik," tulis Trump di Truth Social pada Jumat sore. "Terima kasih atas perhatian Anda terhadap hal ini!"

Trump sebelumnya telah mengungkapkan bahwa pembicaraan dagang lanjutan direncanakan, setelah ia melakukan panggilan telepon panjang dengan Presiden China Xi Jinping pada Kamis.

Pengumuman jadwal ini muncul di tengah ketegangan perdagangan yang masih berlangsung antara AS dan Tiongkok, yang telah saling bersitegang dalam perang dagang yang berisiko menekan kedua kekuatan ekonomi besar tersebut.

Kedua negara - yang total nilai perdagangannya mencapai US$582 miliar tahun lalu - sempat menurunkan sebagian besar tarif atas barang masing-masing setelah tercapainya kemajuan dalam pembicaraan bilateral di Jenewa, Swiss, bulan lalu.

Namun, sejak saat itu, China telah berulang kali menuduh AS menggagalkan kemajuan yang telah dicapai.

(mae/mae)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |