Pengusaha Teriak Motor Listrik Tak Laku, Penjualan Terjun Bebas

15 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha sepeda motor listrik mengaku rugi besar setelah tidak adanya kabar keberlanjutan subsidi atau insentif pembelian motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit. Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Hanggoro Ananta mengatakan dampak dari tidak dilanjutkannya insentif tersebut sudah terlihat, di mana rata-rata penjualan motor listrik periode Januari-Maret 2025 turun nyaris 70%.

"Kemarin yang saya terima dari teman-teman pengusaha ketika diskusi, periode Januari-Maret 2025 rata-rata penjualannya turun hampir 70% dibanding bulan yang sama tahun lalu," kata Hanggoro kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (7/5/2025).

Meski begitu, pihaknya belum dapat memastikan angka kerugian yang diperoleh akibat penurunan penjualan tersebut.

"Kerugian kami masih kalkulasikan ya, masih didiskusikan dengan teman-teman pengusaha, tapi yang sudah pasti, rata-rata penjualan turun hampir 70%," ungkap Hanggoro.

Motor Listrik Rp 5 Jutaan di Transmart. (CNBC Indonesia/Elga)Foto: Motor Listrik Rp 5 Jutaan di Transmart. (CNBC Indonesia/Elga)
Motor Listrik Rp 5 Jutaan di Transmart. (CNBC Indonesia/Elga)

Bahkan, akibat penjualan yang turun drastis tersebut, pihaknya belum dapat memproyeksikan target penjualan motor listrik di 2025.

"Target penjualan di 2025 belum bisa diprediksi dengan kondisi seperti ini. Bahkan hingga April 2025 pun kami belum dapat memprediksi," ujarnya.

Pihaknya mengaku telah bersiap untuk beradaptasi jika pemerintah memang tidak melanjutkan pemberian insentif pembelian motor listrik.

"Kalau misalkan berhenti, ya kami usahakan untuk tidak fokus lagi ke hal tersebut ya. Kalau memang nanti dilanjutkan ya bersyukur, kalau tidak ya sudah tidak apa-apa," pungkasnya.


(chd/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: PEVS 2025 Didominasi Kendaraan Asal China

Next Article Diler Mulai Ketar-ketir Jualan Motor Listrik, Ada Apa?

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |