Pengendali Emiten Sawit (NSSS) Diam-Diam Tambah Saham Rp 248 Miliar

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengendali PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSSS), PT Samuel Tumbuh Bersama membeli 662 juta (2,78%) saham NSSS dengan harga Rp375 per saham, sehingga total transaksi mencapai Rp248 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti dikutip Senin (17/11/2025), transaksi dilakukan pada 10 November 2025. Setelah transaksi ini, kepemilikannya di NSSS menjadi 34,6%. 

Sebelumnya, PT Samuel International juga memborong 1,53 miliar saham NSSS dengan total saham 13,71%. Kedua belanja saham ini dilakukan lewat PT Samuel Sekuritas Indonesia.

Semester pertama 2025, NSSS mencatat laba sebesar Rp314,26 miliar (Rp13,20 per saham) atau melesat 1.323% jika dibandingkan Rp22,09 miliar (Rp0,93 per saham) pada periode sama 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Emiten produsen minyak sawit mentah ini mengungkapkan, pertumbuhan laba didukung oleh penjualan bersih yang melambung 66,19% menjadi Rp936,62 miliar pada semester I 2025 dari Rp569,56 miliar pada periode yang sama tahun 2024. Penjualan NSSS semester I 2025 didominasi produk crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah ke pihak ketiga yakni sebesar Rp807,54 miliar, atau sekitar 85,31% dari total penjualan perseroan enam bulan I 2025.

Adapun produk produk palm kernel menyumbang penjualan sebesar Rp139,07 miliar. Seiring penjualan, beban pokok penjualan NSSS naik sebesar 3,04% menjadi Rp439,74 miliar pada semester I 2025, dari Rp426,74 miliar pada semester I 2023. Namun, laba kotor NSSS melonjak 254,77% menjadi Rp506,86 miliar pada semester I 2025 dibanding Rp142,82 miliar pada periode sama tahun 2024.

Setelah dikurangi beban usaha, emiten produsen minyak sawit mentah atau CPO beraset Rp3,88 triliun per Juni 2025 itu membukukan laba usaha sebesar Rp459,96 miliar pada semester I 2025. Pencapaian ini, meroket 250,75 jika dibandingkan Rp117,71 miliar pada semester I 2024.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Efek Danantara! 7 Saham Ini Tiba-Tiba Melonjak Tajam

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |