Susi Setiawati, CNBC Indonesia
27 December 2025 18:45
Jakarta, CNBC Indonesia - Hidup nyaman di masa pensiun menjadi impian banyak orang dan hal tersebut bukan sekadar angan-angan. Namun, untuk mencapainya dibutuhkan perencanaan yang matang dan gambaran yang realistis, bukan hanya harapan kosong.
Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya persiapan dana pensiun kini semakin meningkat. Hal ini mendorong banyak orang mulai serius mengumpulkan dana agar kelak dapat menikmati masa pensiun dengan tenang dan berkecukupan.
Mengutip detik finance, riset yang dilakukan PT HSBC Indonesia menunjukkan bahwa nasabah dengan kategori high net worth di Indonesia menilai dana sebesar US$ 340.000 atau sekitar Rp 5,54 miliar (dengan asumsi kurs 1 US$ = Rp 16.295) sebagai angka ideal untuk memasuki masa pensiun.
Menurut HSBC, nominal tersebut memang terkesan sederhana bagi kalangan nasabah kaya. Dalam praktiknya, pengeluaran bulanan saat masih produktif cenderung akan bertahan hingga masa pensiun.
Artinya, kebutuhan hidup tidak serta-merta menurun. Terlebih lagi, nilai Rp 5 miliar saat ini tentu akan berbeda daya belinya di masa depan karena faktor inflasi yang terus berjalan.
Meski demikian, dana pensiun tidak seharusnya hanya disimpan di tabungan. Agar nilainya tetap terjaga dan berkembang, dana tersebut dapat dialokasikan ke berbagai instrumen investasi yang mampu menghasilkan passive income, salah satunya melalui dividen tahunan yang dapat dimanfaatkan untuk menopang biaya hidup setiap tahun.
Berdasarkan rangkuman CNBC Indonesia Research, terdapat sejumlah instrumen saham yang dikenal mampu memberikan dividend yield relatif besar, sehingga berpotensi mencukupi kebutuhan finansial tahunan di masa pensiun.
Perlu dicatat, estimasi kebutuhan dana pensiun yang dihitung melalui dividend yield ini pada dasarnya masih bersifat konservatif dan hanya bersumber dari satu jenis instrumen, yakni saham pembagi dividen. Dalam praktiknya, investor yang lebih berpengalaman umumnya tidak mengandalkan satu instrumen saja.
Sebagai strategi diversifikasi, investor dapat melengkapi portofolio pensiunnya dengan instrumen lain seperti emas yang kerap dijadikan safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi, reksa dana yang dikelola secara profesional, hingga obligasi yang menawarkan pendapatan tetap dan relatif stabil.
Kombinasi berbagai instrumen ini diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan aset dan stabilitas arus kas.
Dengan pendekatan yang lebih terdiversifikasi, dana pensiun tidak hanya bertumpu pada satu sumber pendapatan, tetapi juga memiliki bantalan risiko yang lebih kuat dalam menghadapi dinamika pasar ke depan.
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)

2 hours ago
1

















































