FOTO
(CNBC Indonesia/Faisal Rahman), CNBC Indonesia
13 March 2025 19:46

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) keluar dari gedung Jaksa Agung Muda usai menjalani pemeriksaan sekitar 10 jam sebagai saksi di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Kamis (13/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Ahok memberikan keterangan usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Kejaksaan Agung (Kejagung). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Kejaksaan Agung melakukan pemeriksaan terhadap Ahok sebagai saksi pemeriksaan dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Dalam sesi pemeriksaan selama 10 jam ini, Ahok mengaku banyak mendengar soal operasional di jajaran anak perusahaan Pertamina. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Bahkan, Ahok juga mengaku baru mendengar beberapa hal yang baru, seperti penelitian terhadap sebuah fraud atau penipuan, hingga transfer yang dipertanyakan. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Komisaris Utama Pertamina di tahun 2019-2024 itu juga mengungkapkan diperiksa sebagai saksi untuk kesembilan orang tersangka. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Diberitakan sebelumnya, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka atas kasus tersebut, di mana enam di antaranya merupakan petinggi dari anak usaha atau subholding Pertamina. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Dalam kasus ini Kejagung menyebut total kerugian kuasa negara dalam perkara korupsi ini mencapai Rp193,7 triliun. Rinciannya yakni kerugian ekspor minyak mentah dalam negeri sekitar Rp35 triliun, kemudian kerugian impor minyak mentah melalui DMUT/Broker sekitar Rp2,7 triliun. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)