Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memperkuat fondasi sektor jasa keuangan sebagai bagian dari strategi besar menjadikan Jakarta sebagai regional financial hub di Asia Tenggara. Salah satu langkah kuncinya adalah mendorong transformasi Bank Jakarta (sebelumnya Bank DKI), mulai dari pembangunan gedung baru di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) hingga rencana penawaran saham perdana (IPO).
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan Pemprov tengah menyelaraskan kebijakan fiskal daerah dengan pemerintah pusat sembari memperluas sumber pendanaan alternatif. Dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, keduanya sepakat memperkuat kolaborasi fiskal, termasuk melalui inisiatif Jakarta Collaboration Fund, penerbitan obligasi daerah, dan optimalisasi likuiditas perbankan nasional untuk mendukung pembiayaan pembangunan daerah.
"Kami memohon persetujuan Kementerian Keuangan untuk pembangunan gedung Bank Jakarta di SCBD. Gedung ini akan menjadi simbol kemitraan strategis pemerintah pusat dan daerah, sekaligus magnet investasi sektor keuangan di Jakarta," ujar Pramono di Balai Kota, Rabu (8/10/2025).
Transformasi Bank Jakarta menjadi perhatian utama dalam strategi fiskal Pemprov DKI. Setelah resmi berganti nama pada Juni 2025, bank milik daerah itu diharapkan mampu bersaing di level nasional dan regional. Pramono menugaskan jajaran direksi untuk segera menyiapkan IPO, yang ditargetkan terlaksana paling lambat pada tahun 2026.
"Saya memberikan penugasan langsung agar IPO segera dilakukan. Ini bukan hanya tentang memperkuat permodalan, tetapi juga membangun kepercayaan publik bahwa Bank Jakarta dikelola secara profesional," kata Pramono.
Rencana IPO Bank Jakarta mendapat sambutan positif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga pengawas tersebut menilai langkah ini akan menjadi momentum penting bagi bank pembangunan daerah (BPD) untuk meningkatkan tata kelola, efisiensi, dan daya saing di industri perbankan. Dengan menjadi perusahaan publik, Bank Jakarta diharapkan memiliki kapasitas lebih besar untuk menyalurkan kredit kepada UMKM dan sektor produktif di ibu kota.
Secara kinerja, Bank Jakarta menunjukkan tren pertumbuhan yang solid. Hingga triwulan III 2025, total aset bank mencapai Rp90,72 triliun, naik 12,37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 16,9% menjadi Rp74,23 triliun, sementara penyaluran kredit UMKM naik 16,14% menjadi Rp6,62 triliun. Laba bersih bank tercatat Rp520,81 miliar, meningkat 1,46% secara tahunan.
Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, menyebut kinerja positif itu menjadi fondasi penting menuju IPO. "Kami terus memperkuat struktur pendanaan, memperbesar porsi dana murah, dan memperluas kolaborasi dengan ekosistem ekonomi kota. Sinergi dengan Pemprov DKI menjadi faktor penting dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan," ujarnya.
Pembangunan gedung baru Bank Jakarta di SCBD juga disebut sebagai simbol transformasi dan modernisasi. Lokasi strategis tersebut akan menempatkan Bank Jakarta di jantung kawasan bisnis nasional, berdampingan dengan lembaga keuangan global. Gedung ini dirancang sebagai pusat inovasi layanan keuangan, termasuk pengembangan digital banking dan ruang kolaborasi untuk pelaku industri keuangan.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai rencana tersebut akan memberikan dampak ekonomi positif. "Saya senang, karena ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa pemerintah pusat harus mengeluarkan dana. Pembangunan gedung Bank Jakarta akan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan aktivitas ekonomi," katanya.
Langkah Pemprov DKI memperkuat Bank Jakarta melalui IPO dan pembangunan gedung baru di SCBD bukan semata proyek korporasi, tetapi bagian dari visi jangka panjang untuk memperkuat posisi Jakarta di peta keuangan regional. Dengan tata kelola yang baik, kinerja solid, dan dukungan regulasi fiskal yang adaptif, Jakarta bersiap menjadi pusat layanan keuangan modern yang menyaingi Singapura dan Kuala Lumpur di kawasan Asia Tenggara.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar Baru Sepi Bak Kuburan, Pramono Turun Tangan-Mau Sulap Jadi Ini

1 hour ago
2

















































