Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penantian data inflasi PCE AS malam hari nanti.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,21% di angka Rp16.400/US$ pada hari ini, Kamis (27/02/2025). Rupiah tampak tertekan dan bahkan dalam lima menit sejak perdagangan dibuka, mata uang Garuda kembali terkoreksi hingga menyentuh level Rp16.415/US$.
Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08:56 WIB naik 0,11% di angka 106,54 Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin (26/2/2025) yang berada di angka 106,42.
Pelaku pasar saat ini sedang menunggu data yang akan dirilis dari AS pada malam hari nanti yakni soal inflasi PCE baik secara bulanan maupun tahunan.
Sebelumnya untuk periode Desember 2024, Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS meningkat sebesar 0,3% bulan ke bulan/mtm, kenaikan tertinggi dalam delapan bulan, dibandingkan dengan 0,1% pada bulan November, dan sesuai dengan ekspektasi.
Harga barang naik 0,2%, menyusul data datar di bulan November dan harga jasa naik 0,3%, di atas 0,2% di bulan sebelumnya.
Sedangkan secara tahunan/yoy, naik tipis menjadi 2,6% pada bulan Desember 2024, tingkat tertinggi dalam tujuh bulan, dari 2,4% pada bulan November dan sejalan dengan ekspektasi.
Kali ini, pasar memproyeksi bahwa angka inflasi PCE tahunan akan berada pada level 2,5% yoy untuk periode Januari 2025. Angka ini tumbuh lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Namun hal yang perlu menjadi catatan adalah angka ini belum mencapai target bank sentral AS (The Fed) yang ingin inflasi tumbuh diangka 2%. Oleh karena itu, The Fed tampaknya dalam waktu dekat belum akan memangkas suku bunganya dan berujung pada DXY yang masih akan berada di level yang cukup tinggi.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Anjlok Tajam Hingga Rupiah Melemah ke Rp16.300-an Per USD
Next Article Breaking! Rupiah Balik Perkasa, Dolar Anjok ke Rp15.070