Jakarta, CNBC Indonesia - Tindakan premanisme yang mengganggu investasi terutama di manufaktur membuat Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita geram. Aksi ancaman hingga pemerasan kerap dilakukan organisasi masyarakat (ormas) bisa membuat investor kabur.
"Premanisme memang nggak boleh terjadi, karena itu pasti akan mengganggu upaya kita untuk menciptakan investment climate yang bagus, yang baik. Jadi, pemerintah sudah mempunyai komitmen untuk memberantas premanisme yang terjadi di lapangan," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, dikutip Rabu (3/04/2025).
Salah satu tindakan premanisme ke industri manufaktur yakni dalam pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat. Kabar yang mencuat belakangan ini juga berpotensi mengganggu keputusan investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia.
"Kasus di Subang itu sangat besar dampaknya, terutama dari sisi investor yang akan masuk. Berita mengenai Subang ini terkait premanisme sangat gencar, tapi berita dari pemerintah masih sebatas akan, akan, akan. akan. Menurut saya ini menindak preman-preman itu harus disiarkan," sebut AGK.
Pemerintah melalui instrumen aparatnya juga harus bertindak tegas dalam menghadapi para ormas ini. Sebaliknya, tidak adanya tindakan membuat publik bisa berandai-andai bahwa telah terjadi pembiaran.
"Upaya yang dilakukan pemerintah bahwa pemerintah hadir ini belum mendapat penjelasan proporsional kepada publik. Nanti saya coba sampaikan ke Kapolri untuk mereka bisa disampaikan ke publik agar signal pemerintah tetap menjaga kondusivitas dari iklim investasi bisa sampai," tutur Agus.
"Pungli, premanisme, ini memang penegakan hukum menjadi sangat penting. Saya setuju pemerintah itu harus bukan hanya terlihat, harus hadir dengan melakukan atau berbagai intervensi," lanjutnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno membongkar adanya tindakan premanisme terhadap pembangunan pabrik BYD di Subang. Ia pun meminta pemerintah agar cepat turun tangan dalam menangani kasus ormas ini.
"Sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini," kata Eddy dalam akun instagramnya dikutip Rabu (23/4/2025).
Salah satu kekhawatiran yang muncul adalah investor asing menjadi tidak nyaman dengan situasi ini. Padahal adanya pabrik baru bisa membuka banyak lapangan pekerjaan.
(fys/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Pabrik BYD Diganggu Ormas, Investasi Terancam
Next Article Perkuat Perusahaan Lokal, Agus Gumiwang Raih Penghargaan Ini