Ngeri! Negara Ini Diacak-acak, Preman Hampir Kuasai Seluruh Negeri

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi di Haiti semakin memanas. Gangster-gangster semakin menguasai berbagai wilayah negeri itu pasca runtuhnya pemerintahan di Kepulauan Karibia tersebut.

Melansir The Economist Kamis (8/5/2025), koalisi geng terbesar di Haiti, Viv Ansanm (yang artinya 'Hidup Bersama'), telah mengambil alih lebih dari 85% wilayah Port-au-Prince, ibu kota negara. Di Port-au-Prince, setiap hari terjadi baku tembak, di mana polisi dan warga sipil berhadapan dengan koalisi geng Viv Ansanm.

Warga sendiri tak bisa kabur lantaran bandara internasional telah ditutup. Satu-satunya jalan masuk atau keluar adalah dengan helikopter atau dengan tongkang yang menyusuri pantai untuk menghindari wilayah geng di selatan.

"Ini adalah bencana yang tidak dapat dipertahankan. Kita bisa kehilangan Port-au-Prince kapan saja," kata Claude Joseph, mantan perdana menteri.

Berbagai geng juga telah mengepung kantor Digicel. Ini merupakan perusahaan jaringan seluler utama Haiti yang digunakan sebagian besar orang untuk terhubung ke internet.

"Jika Digicel mati, negara akan gelap," kata seorang pakar keamanan memperingatkan.

Dilaporkan pula bagaimana gangster tersebut menggunakan sistem satelit Starlink milik Elon Musk untuk berkomunikasi, mengorganisasi diri mereka sendiri hingga mampu mengendalikan akses ke pelabuhan Haiti. Mereka juga memeras pengemudi truk dan operator bus yang melintas di sepanjang jalan utama negara itu.

Sementara itu, PBB melaporkan bahwa pada Februari dan Maret lebih dari 1.000 orang tewas. Sebanyak 60.000 orang mengungsi, menambah 1 juta orang atau hampir 10% dari populasi, yang telah meninggalkan rumah mereka dalam dua tahun terakhir.

Haiti Tengah, yang dulunya relatif damai, juga terpecah menjadi wilayah kekuasaan. Mirebalais, kota yang terletak di antara Port-au-Prince dan perbatasan dengan Republik Dominika, sekarang dikuasai oleh geng-geng.

"Negara ini telah menjadi perusahaan kriminal. Ini adalah dunia barat yang liar," kata seorang pejabat asing.

Perlu diketahui, pada 2 Mei, Amerika Serikat (AS) telah menetapkan Viv Ansanm dan organisasi sejenisnya sebagai kelompok teroris. Penetapan ini membuka pintu bagi hukuman pidana yang lebih berat bagi mereka yang memberi mereka uang dan senjata.

Saat ini kehidupan publik di Haiti sudah tak berfungsi. Sebagian besar sekolah ditutup sedangkan penyakit kolera menyebar. 


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Awas! Perang Nuklir Mengintai

Next Article Gangster Bantai 180 Orang Gegara Santet, Kondisi Negara Mencekam

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |