Negara NATO Uring-uringan, Sebut Bantuan ke Ukraina Bisa Rusak Eropa

1 week ago 10
Web Buletin Live Petang Tepat Terbaik

Jakarta, CNBC Indonesia - Dinamika terus membayangi negara-negara anggota aliansi NATO terkait bantuan kepada Ukraina untuk melawan Rusia. Terbaru, manuver ini menjadi kekhawatiran salah satu anggota aliansi itu di Eropa, Hungaria.

Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orbán mengatakan bahwa rencana sekutu NATO, yang sebagian besar juga merupakan bagian dari Uni Eropa (UE), untuk membiayai militer Ukraina adalah jalan buntu. Menurutnya, dengan bantuan persenjataan dari Amerika Serikat (AS) yang telah dihentikan, UE tak akan mampu membiayai Kyiv hingga menang.

Ia juga mengkritik manuver UE yang berencana menaikan angka pengeluaran pertahanan dalam menjamin sendiri keamanan di wilayah itu. Diketahui, Orbán telah menolak usulan ini.

"Cara UE mendukung Ukraina sekarang, sementara juga meningkatkan anggaran pertahanan Eropa sendiri, akan menghancurkan Eropa," ungkapnya, dilansir Reuters.

"Jika sekarang AS berhenti (membiayai perang), mengapa 26 negara anggota lainnya masih terus merasa memiliki kesempatan untuk mengakhiri perang ini?. Hari ini tampaknya saya telah memveto. Namun dalam beberapa minggu mereka akan kembali dan ternyata tidak ada uang untuk tujuan ini."

Hungaria sendiri merupakan kritikus keras reaksi NATO untuk membantu Ukraina. Orbán dan Perdana Menteri Slovakia. Robert Fico, telah lama secara terbuka mengkritik bantuan militer UE ke Ukraina dan sanksinya terhadap Rusia.

Mereka juga mendukung manuver Presiden AS Donald Trump yang menegaskan bahwa penyelesaian damai adalah satu-satunya jalan yang layak untuk mengakhiri perang. Dua pemimpin Slovakia dan Hungaria ini juga telah lama dituduh menjalankan kebijakan yang bersahabat dengan Moskow meskipun negara mereka merupakan anggota UE dan NATO.

UE Genjot Beli Senjata

Sementara itu, para petinggi negara UE berkumpul di Brussels, Kamis kemarin. Mereka menancapkan komitmen untuk mendukung kenaikan belanja pertahanan serta tetap mendukung Ukraina di tengah dunia yang berubah karena pembalikan kebijakan AS oleh Donald Trump.

"Hari ini kami telah menunjukkan bahwa UE bangkit menghadapi tantangan, membangun pertahanan Eropa dan berdiri bahu-membahu dengan Ukraina," kata ketua pertemuan Antonio Costa kepada wartawan.

Para pemimpin UE memuji usulan Komisi Eropa minggu ini untuk memberi mereka fleksibilitas fiskal dalam pengeluaran pertahanan, terutama terkait plafon pinjaman hingga 150 miliar euro (Rp 2.593 triliun) guna dipinjamkan kepada pemerintah negara anggota UE untuk dibelanjakan demi militer mereka.

Dalam pernyataan bersama yang disetujui oleh semua 27 negara anggota, para pemimpin UE meminta para menteri mereka untuk segera memeriksa usulan ini secara terperinci.

"Eropa harus menghadapi tantangan ini, perlombaan senjata ini. Dan harus memenangkannya," kata Perdana Menteri Polandia Donald Tusk pada pertemuan puncak pertahanan khusus di Brussels.

"Eropa secara keseluruhan benar-benar mampu memenangkan konfrontasi militer, keuangan, ekonomi dengan Rusia - kami lebih kuat," tambahnya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang pada hari Rabu telah mengatakan kepada para pemilih Prancis bahwa Rusia merupakan ancaman bagi Prancis dan Eropa, mengatakan semua ini hanyalah langkah pertama.

"Apapun yang terjadi di Ukraina, kita perlu membangun kapasitas pertahanan otonom di Eropa," ungkapnya.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump-Putin Dituduh Bersekongkol Setop Bantuan ke Ukraina

Next Article Anggota NATO Warning Perang Dunia 3 jika Ukraina Ikut Gabung Aliansi

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |