Foto Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
11 November 2025 14:10
Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa terlihat bersenda gurai dengan Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington, AS, Senin waktu setempat. Sharaa menjadi tamu kehormatan Trump.(REUTERS)
Pertemuan yang hangat tersebut memiliki sejumlah fakta. Bagi Sharaa kunjungan penting ini terjadi hanya beberapa hari setelah Washington menghapusnya dari daftar terorisme. Ia sebelumnya adalah mantan komandan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang berafiliasi dengan Al-Qaeda. Bahkan kepalanya pernah dihargai US$10 juta (Rp 167 miliar).(REUTERS)
Dalam foto, ia tampak bersenda gurau dengan Trump, sebelum akhirnya pertemuan tertutup digelar. "Dia adalah pemimpin yang sangat kuat, dia berasal dari tempat yang sangat sulit, dan dia orang yang tangguh," kata Trump mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan tertutup itu, dikutip AFP, Selasa (11/11/2025). (REUTERS)
Menurut Trump, Sharaa ingin Suriah menjadi "sangat sukses" setelah lebih dari satu dekade perang saudara. Trump menambahkan bahwa ia yakin Sharaa "bisa melakukannya, saya benar-benar yakin". Trump juga membela masa lalu Sharaa. Ia melindungi Sharaa dengan mengatakan setiap orang punya masa lalu yang kelam.
(REUTERS)
"Orang-orang mengatakan dia memiliki masa lalu yang kasar, kita semua punya masa lalu yang kasar... Dan saya pikir, jujur saja, jika Anda tidak memiliki masa lalu yang kasar, Anda tidak akan punya peluang," jelas Trump. (REUTERS)
Sebenarnya, sejak mengambil alih kekuasaan, pemimpin baru Suriah berusaha melepaskan diri dari masa lalu mereka yang keras. Kini, mereka menampilkan citra yang lebih moderat kepada rakyat Suriah biasa dan kekuatan asing. Kunjungan Sharaa ke Washington diperkirakan akan digunakan untuk mencari dana AS bagi Suriah, yang menghadapi tantangan signifikan dalam membangun kembali negara tersebut setelah 13 tahun perang saudara yang menghancurkan.(REUTERS/Wasileh Juma Zabadneh/Handout via REUTERS)

2 hours ago
1
















































