Mohon Tenang! Stok Minyakita "Banjir", Soal Harga Mendag Ucap Gini

2 weeks ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Ramadan tinggal menghitung hari, diprediksi akan jatuh bertepatan pada tanggal 1 Maret 2025. Seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, permintaan pangan pada saat Ramadan hingga Lebaran tiba, selalu tinggi disertai fluktuasi harga. Termasuk minyak goreng.

Untuk itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memastikan ketersediaan minyak goreng kemasan sederhana merek pemerintah, Minyakita, tetap aman dan berlimpah. Dia menegaskan, pasokan Minyakita pada Ramadan akan meningkat dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasanya, guna mengantisipasi lonjakan permintaan selama bulan puasa.

"Minyakita sebenarnya nggak sulit, ada semua ya. Cuman kan kemarin katanya ada beberapa daerah yang naik, ada yang nggak. Ya secara nasional memang harganya masih Rp17.200," kata Budi saat ditemui di Auditorium Kemendag, Kamis (27/2/2025).

Dia mengatakan, pemerintah sebelumnya telah menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk persiapan Lebaran yang dipimpin oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan. Dalam rakor tersebut, produsen Minyakita telah berkomitmen menggandakan pasokan agar kebutuhan masyarakat selama Ramadan dapat terpenuhi dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700 per liter.

"Kemarin kita sudah rakor untuk persiapan Lebaran yang dipimpin Pak Menko Pangan. Kemudian juga sudah ada komitmen dari produsen, akan memasok dua kali lipat dengan harga HET," jelasnya.

Budi juga menekankan pentingnya pengawasan agar tidak ada distributor nakal yang memainkan harga di lapangan. "Jadi kita tinggal mengawasi ke lapangan. Jangan sampai ada distributor yang nakal ya, karena produsen sudah menjamin dua kali lipat dari sekarang," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan turut mengonfirmasi adanya peningkatan produksi minyak goreng subsidi ini khusus di Ramadan tahun ini.

"Kan rata-rata produksi per bulan itu 180 ribu sampai 190 ribu ton. Kali dua saja (untuk Ramadan ini)," ungkap Iqbal dalam kesempatan yang sama.

Dengan demikian, total produksi Minyakita selama Ramadan akan mencapai hampir 400 ribu ton. Angka ini diyakini cukup untuk menjaga kestabilan harga di tingkat konsumen.

"Seharusnya begitu (harga di konsumen stabil sesuai HET), karena suplainya banyak," tukasnya.

Kendati demikian, ia menilai lonjakan harga tidak selalu disebabkan oleh kurangnya pasokan. Menurutnya, pola konsumsi masyarakat selama Ramadan berbeda dengan bulan biasa, sehingga permintaan Minyakita meningkat drastis.

"Nggak juga, nggak juga. Karena kan selama ini... gini, kita harus membedakan kebutuhan di saat bulan Ramadan dan di luar Ramadan. Di bulan Ramadan itu rata-rata demandnya meningkat minimal dua kali lipat. Nah oleh karena itu, kita juga minta ke produsen untuk menaikkan produksinya," jelasnya.

Lebih lanjut, Iqbal memastikan para produsen siap meningkatkan jumlah produksi tanpa kendala.

"Oke," jawabnya singkat, saat ditanya apakah para produsen menyanggupi permintaan pemerintah.

Ketika ditanya apakah ada produsen yang menolak menaikkan produksi, Iqbal menegaskan, semuanya telah menyetujui rencana tersebut.

"Ya maksudnya gini... Maksudnya tidak ada resistensi lah. Gitu bahasanya," pungkas Iqbal.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mahal! Pemerintah Siap Siram 105 Ton Minyakita

Next Article Sempat Bermasalah, Mendag Budi Ungkap Kondisi Terbaru Minyakita

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |