Misteri Makam Kaisar Pertama China, Arkeolog Tak Berani Gali

3 days ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih dari dua ribu tahun telah berlalu sejak Kaisar Qin Shi Huang wafat, namun hingga kini makamnya masih belum pernah dibuka. Meski diyakini menyimpan salah satu kekayaan sejarah terbesar China, para ilmuwan justru masih enggan menggali situs tersebut. Apa yang membuat mereka ragu?

Penemuan makam Qin Shi Huang bermula pada 1974, saat seorang petani di Provinsi Shaanxi, China, secara tak sengaja menemukan situs arkeologi penting saat menggali sumur. Penggalian lanjutan mengungkap ribuan patung prajurit dan kuda dari tanah liat dalam formasi militer lengkap, yang kini dikenal sebagai Terracotta Army. Patung-patung itu dipercaya dibuat untuk menjaga makam sang kaisar.

 Terracotta Army, a collection of terracotta sculptures depicting the armies of Emperor Qin Shi Huang, the first Emperor of China, on 06 October 2016, in Xian, Shaanxi, China. (Photo by studioEAST/Getty Images)Foto: Getty Images/S3studio
XIAN, CHINA - OCTOBER 06: Terracotta Army, a collection of terracotta sculptures depicting the armies of Emperor Qin Shi Huang, the first Emperor of China, on 06 October 2016, in Xian, Shaanxi, China. (Photo by studioEAST/Getty Images)

Menurut para arkeolog, kompleks makam tersebut terkubur sedalam 690 meter dari permukaan tanah dan membentang hingga 56 kilometer persegi. Ini menjadikannya salah satu situs arkeologi terbesar di dunia.

Melansir IFL Science, makam utama Qin Shi Huang belum pernah dibuka, sebab adanya kekhawatiran akan kerusakan permanen yang bisa terjadi jika penggalian dilakukan dengan teknologi invasif yang ada saat ini. Para ilmuwan ingin menghindari kesalahan masa lalu, seperti yang terjadi saat penggalian Kota Troy oleh Heinrich Schliemann pada abad ke-19 yang justru menghancurkan banyak artefak penting.

Tentara Terakota, patung prajurit yang menggambarkan tentara Qin Shi Huang, Kaisar pertama Tiongkok di dekat Xi'an / Sian, Distrik Lintong, Shaanxi. (Marica van der Meer/Arterra/Universal Images Group via Getty Images)Foto: Tentara Terakota, patung prajurit yang menggambarkan tentara Qin Shi Huang, Kaisar pertama China di dekat Xi'an / Sian, Distrik Lintong, Shaanxi (Arterra/Universal Images Group v/Arterra)

Teknologi non-invasif seperti pemindaian partikel muon yang bekerja layaknya sinar-X raksasa dari partikel kosmikpun pernah diusulkan untuk menelusuri isi makam tanpa membukanya. Namun, implementasinya masih sangat terbatas.

Tak hanya risiko kerusakan arkeologis, bahaya lain juga mengintai seperti kontaminasi merkuri. Sampel tanah di sekitar makam menunjukkan kadar merkuri yang sangat tinggi, memperkuat catatan sejarawan Tiongkok kuno Sima Qian. Dalam tulisannya, ia menggambarkan makam yang dipenuhi jebakan mekanis, busur panah otomatis, dan sungai merkuri yang disusun menyerupai Sungai Kuning dan Sungai Yangtze dan semua itu dibuat untuk melindungi sang kaisar dari penyusup.

Merkuri kala itu diyakini memiliki kekuatan untuk memberikan keabadian. Namun bagi para arkeolog modern, unsur kimia ini justru menjadi ancaman serius.

Untuk saat ini, makam Qin Shi Huang tetap tersembunyi di bawah tanah, utuh dan belum terganggu. Para ilmuwan percaya, ketika teknologi sudah benar-benar siap, mungkin saat itulah dunia bisa mengungkap isi dari makam paling misterius di China tersebut tanpa menghancurkan warisan sejarah yang tak ternilai harganya.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: "Raja" Penghasil Kurma Dunia

Next Article Arkeolog Ungkap Misteri Kuburan Sinterklas, Di Sini Lokasinya

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |