MEDAN (Waspada.id): Dalam rangka memperingati Milad ke-50 Majelis Ulama Indonesia (MUI), MUI Sumatera Utara (Sumut) kembali menggalang dana untuk peduli perjuangan rakyat Palestina.
Kegiatan ini berlangsung pada acara Pengajian Akbar yang digelar di Aula Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Sabtu (9/8), dan dihadiri langsung oleh Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Buya Dr. H. Anwar Abbas.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Panitia, Dr. Arfifinsyah, M.Ag, menyampaikan orasi yang mengangkat tema perjuangan rakyat Palestina. Dengan penuh semangat dan haru, ia menegaskan, “Mungkin angka yang kita berikan tidak seberapa, namun itu menunjukkan di mana posisi kita. Kita akan terus bersama Palestina.” Ia mengibaratkan perjuangan tersebut seperti seekor burung pipit yang ikut memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim.“Mungkin tak seberapa air yang dibawanya, namun itu cukup menandakan di mana posisi dia di hadapan Allah.”
Lebih lanjut, MUI Sumut melalui Bidang Hubungan Luar Negeri yang diketuai oleh KH. Akhyar Nasution, LC, MA, aktif mengkampanyekan penggalangan dana peduli Palestina secara berkelanjutan. Pada tahap keenam ini, jumlah donasi yang terkumpul telah melebihi Rp 130 juta dan akan disalurkan melalui MUI Pusat di Jakarta untuk diteruskan ke rakyat Palestina.
Sebelumnya, MUI Sumut telah menyalurkan donasi dalam beberapa tahap sebagai bentuk komitmen dan kepedulian umat Islam di Sumatera Utara terhadap penderitaan saudara di Palestina, yaitu:
Tahap 1 (7 November 2023): Rp 745.000.000,-
Tahap 2 (1 Desember 2023): Rp 1.000.000.000,-
Tahap 3 (18 Desember 2023): Rp 1.622.290.000,-
Tahap 4 (30 Mei 2024): Rp 855.000.000,-
Dengan total donasi yang telah disalurkan hingga tahap kelima mencapai Rp 4.757.790.000,-, angka tersebut menunjukkan betapa besar kepedulian umat Islam Sumatera Utara terhadap perjuangan kemanusiaan dan keadilan bagi rakyat Palestina.
MUI Sumut berkomitmen untuk terus memfasilitasi dan memperkuat dukungan moral serta material bagi Palestina sebagai bagian dari solidaritas umat Islam global. Acara pengajian akbar sekaligus menjadi momentum mempererat ukhuwah islamiyah dan menegaskan peran strategis MUI sebagai lembaga keagamaan yang peduli pada isu-isu kemanusiaan internasional.(id18)
MEDAN (Waspada.id): Dalam rangkaian peringatan Milad ke-50 Majelis Ulama Indonesia (MUI), MUI Sumatera Utara menggelar Pengajian Akbar di Aula Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Sabtu(9/8).
Acara ini menghadirkan Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Buya Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag., yang menyampaikan tausiyah bertema “Berkhidmat untuk Umat dan Kemaslahatan Bangsa”.
Hadir Ketua Umum MUI Sumut Dr.Maratua Simajuntak, Sekretaris Umum Prof.Dr.Asmuni dan seluruh pengurus MUI Sumut dan undangan.
Dalam paparannya, Buya Anwar Abbas mengungkapkan bahwa pada peringatan Milad MUI Pusat yang digelar 26 Juli lalu, banyak kesepakatan strategis yang telah dicapai. Ia menilai, kini MUI semakin mendapat pengakuan dan perhatian publik. “MUI semakin seksi dan menarik, perannya semakin diakui. Namun, meskipun demikian, masalah yang dihadapi semakin berat dan beragam. Jalan yang kita lalui pun semakin bergelombang. Jika MUI tidak pandai menjalankan bahteranya, bukan mustahil kapal besar ini akan bermasalah,” ujarnya.
Buya Anwar mengingatkan pentingnya MUI bersama umat mengarungi kehidupan sesuai sunnah Nabi dan, sebagai warga negara, tetap memperhatikan konstitusi dan UUD 1945. “Selamanya kita harus berpegang pada Al-Qur’an, sunnah, dan konstitusi. Insyaallah perjuangan kita akan diterima oleh siapa pun,” tegasnya.
Mengenai tema Berkhidmat untuk Umat dan Kemaslahatan Bangsa, Buya Anwar menjelaskan bahwa MUI adalah mitra pemerintah, tetapi bukan berarti selalu harus sejalan tanpa kritik. Konsep shodiqul hukumah (sahabat pemerintah) menurutnya harus dimaknai sebagai kemitraan yang berlandaskan kebenaran. “Kalau pemerintah berbuat benar, wajib kita dukung. Tapi kalau salah, wajib kita mengingatkan. Kita tidak boleh terlibat dukung-mendukung tanpa sikap kritis. Ukurannya jelas: kebenaran menurut agama dan konstitusi,” tegasnya.
Buya Anwar juga menegaskan sikap MUI yang menolak segala kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan ajaran agama. Ia mencontohkan penolakan terhadap legalisasi judi dan prostitusi. “Konstitusi kita menjunjung ajaran agama. Tidak boleh ada aturan pemerintah yang bertentangan dengan agama,” tegasnya.
Selain itu, ia mengingatkan adanya tantangan baru dari kelompok-kelompok sekuler radikal yang berupaya menjauhkan negeri ini dari agama. “Mereka tidak mau urusan negara dikaitkan dengan ajaran agama, dan hanya mau diselesaikan dengan logika rasional semata. Padahal, bagi kita, agama adalah sumber nilai yang tak boleh ditinggalkan,”ujarnya.
Tolak kebijakan
Buya Anwar juga menegaskan sikap MUI yang menolak segala kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan ajaran agama. Ia mencontohkan penolakan terhadap legalisasi judi dan prostitusi. “Konstitusi kita menjunjung ajaran agama. Tidak boleh ada aturan pemerintah yang bertentangan dengan agama,” tegasnya.
Selain itu, ia mengingatkan adanya tantangan baru dari kelompok-kelompok sekuler radikal yang berupaya menjauhkan negeri ini dari agama. “Mereka tidak mau urusan negara dikaitkan dengan ajaran agama, dan hanya mau diselesaikan dengan logika rasional semata. Padahal, bagi kita, agama adalah sumber nilai yang tak boleh ditinggalkan,” pungkasnya.(id18)
Waspada.id/ist
Ketua Umum MUI Sumut Dr.Maratua Simajuntak, Sekretaris Umum Prof.Dr.Asmuni pengurus MUI Sumut memberi cinderamata kepada Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Buya Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.