Menumpuk! Simpanan Berjangka Pemerintah di Bank Diinvestigasi Purbaya

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terheran-heran saat mengetahui besarnya tumpukan simpanan berjangka pemerintah pusat dan daerah di perbankan.

Berdasarkan catatannya, total simpanan berjangka pemerintah pusat dan daerah di bank komersial terus tumbuh, dari akhir Desember 2021 senilai Rp 194,9 triliun, kini per Agustus 2025 menjadi Rp 285,6 triliun.

"Kita masih investigasi itu sebenarnya uang apa. Kalau saya tanya anak buah saya, mereka bilang enggak tau. Tapi saya yakin mereka tahu," kata Purbaya di kawasan JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Purbaya mempermasalahkan besarnya uang simpanan berjangka pemerintah di perbankan konvensional ini karena menghasilkan bunga. Maka, tak heran ia mempertanyakan apa pentingnya pemerintah mencari bunga dari simpanan negara.

"Ada kecurigaan mereka main bunga," tegas Purbaya.

Purbaya yang baru menjabat sebagai Menteri Keuangan per September 2025 itu juga mengatakan, banyak simpanan pemerintah yang kepentingannya tidak jelas, termasuk simpanan saldo anggaran lebih atau SAL di Bank Indonesia.

"Sebagian uang di BI itu masih nggak jelas," tuturnya.

Posisi simpanan menurut golongan pemilik pada bank umum. (Dok. Kemenkeu)Foto: Posisi simpanan menurut golongan pemilik pada bank umum. (Dok. Kemenkeu)
Posisi simpanan menurut golongan pemilik pada bank umum. (Dok. Kemenkeu)

Purbaya mencatat, nilai simpanan pemerintah pusat di BI juga terus membengkak sejak akhir 2023 sampai Mei 2025. Nilainya dari Rp 466 triliun pada akhir Desember 2023 menjadi Rp 635,2 triliun per April 2025.

Lalu, terus menyusut setelahnya hingga ia melakukan penempatan dana menganggur pemerintah yang ada di BI itu ke lima bank milik negara senilai Rp 200 triliun, menjadi Rp 285,6 triliun per September 2025.


(arj/arj)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Purbaya Akui Jabatan Menkeu Tak Mudah, Tantangannya Besar

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |