Jakarta, CNBC Indonesia - Kawasan timur Ukraina kembali memanas. Pertempuran sengit pecah di sekitar Pokrovsk, kota strategis yang disebut sebagai "gerbang ke Donetsk", ketika pasukan Rusia dikabarkan semakin mendekat dan melakukan manuver cepat untuk mengepung kota tersebut.
Militer Ukraina dalam pernyataan di Facebook, Senin (10/11/2025), mengatakan pasukannya "dengan percaya diri mempertahankan posisi mereka dan menghancurkan para penjajah di jalur menuju kota". Kyiv juga mengkonfirmasi pengiriman suplai ke Myrnohrad, kota yang kini menjadi salah satu titik panas di sekitar Pokrovsk.
Sebaliknya, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya telah "berhasil maju di dua distrik" dan kini berada di dalam wilayah Myrnohrad. Kedua pihak saling bertukar klaim tentang situasi di garis depan, yang belum dapat diverifikasi secara independen.
Presiden Volodymyr Zelenskyy menegaskan bahwa pasukan Ukraina "tetap mempertahankan posisi di sekitar Pokrovsk dan Dobropillia." Panglima militer tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengungkapkan bahwa Rusia telah mengerahkan sekitar 150.000 tentara untuk merebut Pokrovsk.
"Pertempuran dan baku tembak terus berkecamuk. Musuh melakukan manuver cepat sepanjang waktu," ujarnya dikutip Reuters.
Pertempuran di Pokrovsk mencerminkan intensitas baru di front timur, yang selama berbulan-bulan menjadi fokus ofensif Rusia. Upaya Moskow merebut kota ini dinilai penting untuk menguasai seluruh wilayah Donetsk.
Sementara itu, pertempuran juga meluas ke wilayah selatan. Rusia mengklaim telah merebut tiga desa di Zaporizhzhia dalam 24 jam terakhir. Blog militer Ukraina, DeepState, mencatat "peningkatan signifikan di zona abu-abu" di wilayah itu, menandakan pergeseran garis kontrol yang belum pasti.
Di sisi lain, Ukraina menghadapi tekanan domestik dengan penyelidikan korupsi besar di sektor energi. Biro Antikorupsi Nasional Ukraina menyelidiki dugaan suap di perusahaan nuklir negara, Energoatom. Media setempat melaporkan pengusaha Timur Mindich, rekan dekat Zelensky, melarikan diri ke luar negeri sebelum penggeledahan dilakukan.
Dukungan Barat terhadap Kyiv terus mengalir. Jerman meningkatkan bantuan untuk Ukraina menjadi 11,5 miliar euro pada anggaran 2026, naik dari rencana sebelumnya 8,5 miliar euro. Sejak invasi 2022, Berlin telah memberikan sekitar 40 miliar euro bantuan militer.
Ukraina juga mengklaim melakukan serangan balasan di Krimea. Pasukan khusus Kyiv menyebut telah menyerang depot minyak Hvardiyska, yang disebut "elemen vital logistik bahan bakar Rusia." Sebaliknya, gubernur wilayah Saratov, Rusia, melaporkan serangan drone Ukraina merusak infrastruktur sipil di barat Rusia.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Makin di Atas Angin, Rusia Akhirnya Kuasai Wilayah Ukraina Ini

2 hours ago
2

















































