Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent mengatakan pada hari Kamis bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump lebih fokus pada kesehatan ekonomi dan pasar jangka panjang, bukan pada perubahan jangka pendek. Ini ditegaskannya di tengah ramalan resesi AS bakal terjadi di AS di 2025 ini.
"Kami fokus pada ekonomi riil. Bisakah kami menciptakan lingkungan di mana ada keuntungan jangka panjang di pasar dan keuntungan jangka panjang bagi rakyat Amerika?" kata Bessent di acara "Squawk on the Street" di CNBC Iternational, dikutip Jumat (14/3/2025).
"Saya tidak khawatir tentang sedikit volatilitas selama tiga minggu."
Perlu diketahui, alarm AS akan mengalami resesi makin kencang. Kemarin, JPMorgan misalnya menaikkan peluang resesi AS 40% di 2025.
Bahkan ada potensi peluang naik ke 50%.Risiko meningkat seiring pengaplikasian tarif timbal nalik Trump April, ke negara-negara yang menurutnya merugikan AS atau membalas tarif AS.
Goldman Sachs dan Morgan Stanley telah menurunkan proyeksi pertumbuhan mereka menjadi masing-masing 1,7% dan 1,5% untuk tahun ini. Awal pekan sebelumnya, estimasi model GDPNow dari Atlanta Fed untuk pertumbuhan tahunan pada kuartal saat ini juga dikoreksi menjadi negatif (-) 2,8%, dari positif (+) 2,3%.
Lebih lanjut Bessent mengatakan Trump sebenarnya punya strategi. Rencana pemerintah itu, tambahnya, mencakup deregulasi dan "privatisasi ulang".
Secara luas, mengenai ekonomi AS, Bessent mengatakan bahwa "kita akan selalu mengalami transisi dari tingkat pengeluaran pemerintah yang luar biasa dan tidak berkelanjutan yang kita miliki". Ia menjuluki perubahan dalam ekonomi sebagai "detoksifikasi," dengan mengatakan bahwa "bisnis pada umumnya mendukung hal ini dan menekankan bahwa itu bukan eufemisme untuk resesi".
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Siaga Dunia! Risiko 'Trumpcession' Meningkat
Next Article Trump Tunjuk Sosok Ini Jadi Menteri Keuangan Amerika Serikat