Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, baru di tangan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto urusan pangan jadi prioritas utama. Sebelumnya, kata dia, pemerintah fokus mengurusi persoalan lain, hingga terakhir era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang fokus pada pembangunan infrastruktur.
Hal itu menjadikan tidak ada yang baru dalam urusan pangan di Indonesia selama 28 tahun terakhir. Hanya melanjutkan apa yang telah dibangun di era Presiden Soeharto. Mulai dari irigasi, bendungan, pupuk, hingga sarana produksi pertanian dan pangan, meski ada penambahan, sebagian besar hanya melanjutkan peninggalan Soeharto.
"Baru Pak Prabowo yang menjadikan pangan prioritas utama. Pak Prabowo meminta kami, menteri khususnya di bidang pangan, makanya dibentuk Kemenko Pangan. Agar selambat-lambatnya tahun 2029 swasembada," katanya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
"Bahkan, belum bekerja, maju lagi (target swasembada) ke tahun 2028, terus maju lagi ke 2027, bahkan baru-baru ini maju lagi ke 2026. Bisa atau tidak? Saya bilang bisa," tambah Zulhas.
Hanya saja, imbuh dia, untuk mewujudkan pangan swasembada pangan di Indonesia tidak bisa hanya mengendalikan satu kementerian atau pemerintah pusat saja. Sebab, ujarnya, urusan pangan mencakup persoalan yang sangat luas.
"Ada Kementan. Ada Badan Pangan Nasional (Bapanas), dia yang menugaskan kalau perlu impor, stok pangan, harga gula berapa, itu ada di Bapanas. Ada Bulog, BUMN pangan ada ID FOOD, Rajawali. Belum pupuk, jadi banyak instansi yang terlibat," cetusnya.
"Ada perizinan, ada irigasi. Sama dengan jalan, ada jalan kabupaten, provinsi. Irigasi juga gitu, sekunder Pemerintah Provinsi, yang primer Pemerintah Pusat," sambungnya.
Tak hanya itu, ujar Zulhas, urusan pangan juga menyangkut peran dari TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga BRIN untuk urusan penelitian bibit tanaman pangan.
Belum lagi, kata dia, ada sederet tantangan dalam menuju swasembada pangan. Mulai dari perubahan iklim, kondisi perekonomian global, gejolak harga pangan global, bencana alam, perkembangan teknologi dan sumber daya manusia (SDMP, peningkatan jumlah penduduk, aspek distribusi, hingga alih fungsi lahan yang mencapai 100.000 hektare (ha) per tahun.
Foto: Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) memberikan sambutan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) memberikan sambutan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Pedagang Pastikan Stok & Harga Pangan Masih Aman
Next Article Pemerintahan Prabowo Gelontorkan Rp139,4 Triliun Demi Ketahanan Pangan