Jakarta, CNBC Indonesia - Perayaan malam pergantian Tahun Baru 2026 di pusat-pusat perbelanjaan dipastikan berlangsung tanpa pesta kembang api. Kalangan pengusaha ritel dan pengelola pusat belanja mengungkapkan, keputusan tersebut diambil sebagai bentuk keprihatinan, solidaritas, sekaligus mengikuti kebijakan pemerintah di tengah musibah bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah, khususnya di Sumatra.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, mengatakan pihaknya telah mengimbau seluruh anggota untuk menahan diri dan tidak merayakan Tahun Baru secara berlebihan.
"Iya. Untuk keprihatinan terhadap musibah di Sumatra.. Hippindo juga sudah info ke semua anggota agar tidak merayakan dengan berlebihan seperti kembang api dan lain-lainnya," ujar Budihardjo kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/12/2025).
Senada dengan itu, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja menegaskan, pusat-pusat perbelanjaan juga mengikuti ketentuan yang ditetapkan pemerintah terkait penyelenggaraan kembang api saat perayaan pergantian tahun.
"Pusat perbelanjaan mengikuti kebijakan pemerintah perihal ketentuan penyelenggaraan kembang api pada saat perayaan pergantian tahun," kata Alphonzus.
Sikap tersebut tercermin dalam langkah yang diambil sejumlah pengelola pusat perbelanjaan. Salah satunya disampaikan oleh AEON Mall BSD City melalui unggahan di akun Instagram resminya, @aeonmallbsd. Dalam pengumuman tersebut, manajemen AEON Mall BSD City menyampaikan, pertunjukan Spectacular Fireworks yang semula direncanakan berlangsung pada 31 Desember 2025 tidak dapat diselenggarakan. Keputusan itu disebut sebagai wujud kepedulian dan solidaritas terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam.
Foto: CNBC Indonesia
Pertunjukan kembang api yang ramah lingkungan memukau penonton di Thailand dalam menyambut tahun baru 2025.
Meski demikian, AEON Mall BSD City memastikan rangkaian perayaan Tahun Baru tetap berjalan. Pengunjung tetap diajak merayakan momen pergantian tahun dalam suasana hangat melalui acara BerKaraoke Bareng SMASH, tanpa pertunjukan kembang api.
Manajemen juga menyatakan informasi lanjutan terkait detail acara akan disampaikan melalui akun media sosial resmi mereka.
Kebijakan pengusaha ritel ini juga sejalan dengan langkah yang diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa Pemprov DKI akan melarang penyelenggaraan kembang api dalam seluruh kegiatan berizin saat malam pergantian Tahun Baru 2026.
"Tadi dalam rapat saya sudah memutuskan untuk wilayah seluruh Jakarta, baik yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta, kami meminta untuk tidak ada kembang api. Kami akan mengeluarkan surat edaran untuk hal tersebut," kata Pramono Anung dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta.
Larangan tersebut mencakup kegiatan di hotel, pusat perbelanjaan, hingga berbagai lokasi keramaian lainnya. Surat edaran akan diterbitkan oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta dalam waktu dekat dan berlaku untuk seluruh kegiatan yang memerlukan perizinan.
"Nanti akan ada SE Sekda. Tentunya kalau SE Sekda sudah keluar, orang-orang akan mentaatinya. Semua kegiatan yang memerlukan perizinan, baik di hotel, mal, maupun acara lainnya, kami minta tidak mengadakan kembang api," ujar Pramono.
Menurut Pramono, kebijakan ini diambil sebagai bentuk empati atas musibah yang terjadi di sejumlah daerah, terutama di Sumatera. Pemprov DKI ingin perayaan Tahun Baru berlangsung lebih khidmat dan penuh kepedulian.
"Tahun ini kami memilih tidak ada kembang api. Kita ingin menyambut tahun baru dengan doa bersama, karena musibah yang terjadi menyangkut kita semua," katanya.
Meski begitu, Pramono mengakui pemerintah tidak bisa sepenuhnya melarang masyarakat secara personal yang menyalakan kembang api atau petasan. Namun, ia tetap mengimbau warga untuk menahan diri demi menghormati suasana keprihatinan bersama.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
1

















































