Makhluk Ini Mulai Invasi Rusia, Petani Teriak Minta Tolong Putin

1 day ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Para petani di wilayah Saratov, Rusia, telah meminta bantuan Presiden Vladimir Putin dalam menangani invasi binatang antelop saiga yang bermigrasi dari Kazakhstan. Hal ini dikarenakan pergerakan invasif binatang itu yang merusak ladang mereka.

Mengutip Arab News, Rabu (4/6/2025), permintaan tersebut, yang diunggah di beberapa saluran petani populer di Telegram, menyebutkan bahwa populasi saiga telah tumbuh tak terkendali dalam beberapa tahun terakhir hingga mencapai hingga satu juta di Rusia saja.

Para petani melaporkan bahwa sekitar 500.000 saiga menyeberang ke Rusia dari Kazakhstan pada akhir Mei. Mereka mengatakan bahwa ribuan saiga tenggelam di sungai-sungai setempat, mencemari pasokan air.

Dalam sebuah surat terpisah kepada Putin, yang ditandatangani oleh para kepala pertanian terkemuka di kawasan tersebut dan diperoleh Reuters, menyatakan bahwa kerugian panen akibat saiga tidak ditanggung oleh asuransi karena hewan tersebut belum terdaftar sebagai hama pertanian.

"Kami berharap pengertian dan bantuan Anda dalam menyelesaikan situasi ini, yang mengancam keberadaan pertanian di wilayah kami," kata para petani dalam permohonan mereka. Pemusnahan atau perburuan saiga, yang hampir punah pada 1990-an, dilarang di Rusia.

Saratov, yang terletak di sepanjang Sungai Volga, merupakan wilayah penghasil biji-bijian terbesar keenam di negara itu, dengan panen tahunan sekitar 4 juta metrik ton, yang mencakup 3,5 persen dari total panen biji-bijian Rusia.

Kementerian Pertanian Regional Saratov mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah membentuk komisi penilaian kerusakan dan sedang mengembangkan mekanisme untuk mendukung para petani.

Peningkatan populasi saiga, yang mudah dikenali dari hidungnya yang menyerupai belalai yang menyaring partikel pasir dari udara gurun, dianggap sebagai kisah sukses konservasi global.

Evgeny Karabanov dari kelompok lobi Grain Union Kazakhstan mengatakan bahwa sekitar 4,0-4,5 juta antelop saat ini berkeliaran di negara Asia Tengah tersebut, dibandingkan dengan hanya 25.000 pada tahun 1990-an.

"Wilayah migrasi mereka telah meluas secara signifikan... Tidak ada yang meminta paspor kepada mereka," kata Karabanov.


(tps)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bongkar Misteri MH17, Anwar Ibrahim Temui Putin di Moskow

Next Article Video: Trump & Putin 'Main Belakang' di Perang Ukraina

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |