Maaf Trump, Ekspor China Justru Gagah ke AS

2 days ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor China ke Amerika Serikat (AS) naik 4,5% per tahun dalam tiga bulan pertama tahun ini. Data ini muncul sebelum Presiden AS Donald Trump menjatuhkan tarif hingga 145% untuk barang-barang asal Negeri Tirai Bambu.

Dalam rilis otoritas bea cukai China, Senin (14/4/2025). AS adalah tujuan luar negeri tunggal terbesar untuk pengiriman China dari Januari hingga Maret. Tercatat, pengiriman di tiga bulan ini dari China ke AS mencapai US$ 115,6 miliar (Rp 1.940 triliun).

Data ini sendiri terjadi setelah adanya eskalasi dagang AS dan China. Ini diawali setelah Trump menetapkan tarif 54% atas barang China dua pekan lalu. Hal ini kemudian mendapatkan reaksi saling menaikan tarif antara keduanya hingga saat ini, di mana AS menerapkan 145% tarif untuk China, dan sebaliknya, Beijing menjatuhkan 125% tarif untuk Washington.

Terbaru, empat orang sumber mengatakan mode perang ini akhirnya memaksa para pejabat Beijing untuk melancarkan serangan diplomatik yang bertujuan untuk mendorong negara lain untuk melawan tarif Presiden AS Donald Trump. Sejauh ini, Pejabat propaganda Partai Komunis telah memainkan peran utama dalam membingkai respons China atas tarif tersebut.

"Sebagai bagian dari sikap 'siap perang' birokrat di kementerian luar negeri dan perdagangan telah diperintahkan untuk membatalkan rencana liburan dan tetap menyalakan telepon seluler sepanjang waktu," kata dua orang sumber kepada Reuters.

"Departemen-departemen yang meliput AS juga telah diperkuat, termasuk dengan pejabat yang bekerja pada respons China terhadap masa jabatan pertama Trump."

Dua sumber lainnya juga menggambarkan bagaimana diplomat Beijing telah melibatkan pemerintah lain yang menjadi sasaran tarif Trump, termasuk mengirim surat untuk meminta kerja sama ke beberapa negara.

"Sekutu lama AS di Eropa, Jepang, dan Korea Selatan juga telah dihubungi," tutur dua orang lainnya.

Menanggapi mode perang dan dinamika perang dagang ini, seorang juru bicara kedutaan besar China di Washington bahwa Beijing tidak ingin berperang dagang. Namun, pihaknya tidak takut pada perang dagang bila memang dikibarkan oleh lawan.

"Jika AS mengutamakan kepentingannya sendiri di atas kebaikan publik komunitas internasional dan mengorbankan kepentingan sah semua negara demi hegemoninya sendiri, pasti akan menghadapi tentangan yang lebih kuat dari komunitas internasional," kata pejabat itu.


(tps/tps)

Saksikan video di bawah ini:

Video: China Desak AS Batalkan Tarif Resiprokal 145%

Next Article Video: Xi Jinping-Biden Bahas Masa Depan Hubungan AS-China

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |