MEDAN (Waspada): Tak pernah terlintas di benaknya bahwa langkah-langkah kecil yang ia ambil dengan sederhana, suatu hari akan membawanya mengemban amanah besar di Kementerian Agama.
Dialah Rizki Hannum, asal Mandailing Natal yang kini resmi menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemenag formasi Statistisi Ahli Pertama. Ia ditempatkan pada Subbagian Tata Usaha Kementerian Agama Kota Medan, setelah melewati perjalanan panjang penuh perjuangan, doa, dan air mata.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Hannum menyelesaikan pendidikan sarjana pada tahun 2022 di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Jurusan Matematika. Saat itu, ia tak memiliki impian besar. Keinginannya hanya satu, bisa mandiri di perantauan, tak lagi membebani orang tua, dan sesekali dapat mengirim sedikit penghasilan untuk kampung halaman.
Dengan tekad itu, ia mulai mengajar les dari rumah ke rumah, menjadi tentor di bimbel, hingga menjadi guru kontrak di sekolah swasta. Semua dijalaninya dengan sabar dan ikhlas. “Bagi saya, setiap langkah kecil itu adalah bagian dari ikhtiar besar,” kenangnya pelan, Kamis (5/7).
Tahun itu juga menjadi kali pertama ia merasa bahagia bisa membeli kebutuhan sendiri dan berbagi dengan orang tua, meski dengan jumlah yang tak seberapa. Namun, di balik senyum kecilnya, tersimpan perjuangan panjang dan kesepian anak rantau yang sering kali harus menahan lelah dan rindu sendirian.
Pada tahun 2023, Hannum diterima sebagai staf administrasi di salah satu lembaga pendidikan di Medan. Di tengah kesibukannya bekerja, ia mencoba mengirim lamaran ke berbagai tempat, termasuk BUMN. Namun, tak satu pun yang membalas. Ia juga pernah mendaftar CPNS di formasi lain, namun gagal di tahap administrasi.
“Saya pernah mencoba jalur CPNS dan BUMN, tapi semuanya belum membuahkan hasil. Waktu itu saya belajar memahami, bahwa ketika belum berhasil, bukan berarti gagal. Bisa jadi, belum saatnya,” ujarnya dengan senyum tipis.
Titik baliknya datang saat ia mulai merenungi nasihat orang tuanya yang merupakan pensiunan Kemenag. Harapan mereka sederhana, semoga ada salah satu anak yang bisa melanjutkan jejak pengabdian di institusi yang sama. Kalimat itu menyentuh hati Hannum, dan dari situlah lahir niat baru, mendaftar CPNS Kemenag dengan sungguh-sungguh.
Ia sadar, jalannya tak akan mudah. Ribuan pesaing dari seluruh Indonesia mengincar formasi yang sama. Tapi Hannum memilih percaya pada proses. Ia ikut lebih dari 14 kali try out, belajar hingga larut malam setelah seharian bekerja, dan tak lepas dari doa di setiap sujud.
“Waktu pengumuman SKD keluar, saya menangis. Saya lolos, walau berada di urutan terakhir. Tapi itu cukup jadi harapan untuk terus maju,” ucapnya.
Tes SKB CAT sempat membuat semangatnya runtuh, sebab nilainya kurang memuaskan. Namun ia tak berhenti. Ia bangkit lagi untuk menghadapi SKB non-CAT. Di tengah kelelahan, ia tetap belajar, tetap berdoa, tetap percaya bahwa tak ada usaha yang sia-sia di hadapan Allah.
Hari pengumuman kelulusan tiba. Hannum bahkan tak sanggup membuka hasilnya sendiri. Ia meminta sahabatnya untuk membuka pengumuman itu. Segera sewaktu kabar bahagia itu datang, ia hanya bisa menangis, bersujud, dan segera menelepon orang tuanya di kampung.
“Suara ibu saya bergetar sambil menangis. Ayah saya juga tak bisa berkata-kata. Akhirnya, anak rantau mereka yang dulu hanya berangkat dengan harapan, kini pulang membawa amanah,” ucap Hannum lirih.
Ia menyadari bahwa apa yang ia capai hari ini bukan semata hasil kerja keras. Ia percaya, ada doa yang diam-diam menembus langit. Doa dari orang tua, dari sahabat-sahabat yang tulus mendukung, dan dari dirinya sendiri yang memilih untuk tidak menyerah. “Allah tidak pernah tidur. Ia melihat setiap usaha hamba-Nya yang sungguh-sungguh ingin memantaskan diri,” tuturnya penuh haru.
Kini, Hannum memulai langkah baru sebagai ASN di Kementerian Agama. Baginya, ini bukan hanya status. Ini adalah bentuk pengabdian yang lahir dari cinta dan doa. Amanah yang harus dijaga, bukan sekadar pekerjaan yang dijalani.
“Semoga dengan menjadi bagian dari Kemenag, saya bisa menyeimbangkan dunia dan akhirat. Dan semoga saya bisa menjadi pelayan masyarakat yang membawa manfaat,” tutupnya.
Bagi siapa pun yang tengah berjuang, Hannum menitip pesan, jangan remehkan langkah-langkah kecil yang kamu ambil hari ini. Mungkin, di sanalah takdir terbaikmu sedang ditulis oleh Tuhan. (m22)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.