Lo Kheng Hong Buka-Bukaan Kebiasaan Warga RI yang Bikin Miskin

7 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebiasaan menabung justru membuat masyarakat RI berpotensi jatuh miskin. Pernyataan ini disampaikan oleh salah satu konglomerat yang sukses dalam investasi saham, Lo Kheng Hong.

Pada dasarnya, menabung diperlukan sebagai bagian dari perencanaan keuangan sebelum terjun ke dunia investasi yang lebih jauh. Namun, bagi Lo Kheng Hong, terlalu lama menyimpan uang di bank akan membuat investor perlahan-lahan menjadi miskin.

"Menyimpan uang di bank sebetulnya membuat kita miskin secara pelan-pelan karena nilai uang kita semakin hari semakin turun," kata dia saat menjadi pembicara di acara Capital Market Summit & Expo (CMSE), dikutip Minggu (16/3/2025).

Obligasi dan surat utang juga tidak menjadi pilihan bagi Lo Kheng Hong. Sebab, bunga yang diberikan oleh instrumen investasi ini dianggap tidak besar. "Saya juga tidak membeli emas," kata dia.

Lantas, Lo Kheng Hong hanya tertarik membeli saham lantaran terbukti membuat dirinya kaya dan memiliki harta ratusan miliar. Tak ada yang menyangka Lo Kheng Hong pernah meraih cuan besar dari saham PT United Tractors Tbk (UNTR) yang merupakan momen awal dirinya mengeruk keuntungan maksimal dari investasi saham.

Salah satu alasan utama Lo Kheng Hong begitu tertarik dengan investasi saham di Indonesia adalah potensi tingkat imbal hasil yang tinggi secara jangka panjang.

"Bursa saham Indonesia menawarkan imbal hasil tertinggi di antara bursa saham utama di dunia bagi investor jangka panjang. Sudah terbukti! Saya bersyukur saya ada di dalamnya," kata dia.

Sampai saat ini, hampir 99% masyarakat Indonesia disebut Lo Kheng Hong tidak percaya kalau investasi saham adalah pilihan terbaik. Masyarakat cenderung lebih memilih menempatkan uang di bank atau dibelikan properti ketimbang membeli saham.

Lo Kheng Hong sendiri merupakan orang yang sangat teliti dan bisa menghabiskan waktu lama membaca laporan keuangan berbagai perusahaan. Jerih payah yang dilakukan Lo Kheng Hong dalam meneliti laporan keuangan menunjukkan bahwa dirinya tidak main-main dalam menentukan saham pilihan untuk investasi.

Sebagai pengingat, pada 1998 lalu Lo Kheng Hong membeli saham UNTR. Pada saat itu laba bersih UNTR minus Rp 1 triliun. Di sisi lain, pendapatan anak usaha Grup Astra itu sekitar Rp 2 triliun sampai Rp 4 triliun dengan laba operasional sekitar Rp 1 triliun. Dari situ, Lo Kheng Hong menilai laba bersih UNTR minus karena tekanan kurs.

Hasil pengamatan yang tajam terhadap investasi di UNTR ini menjadi momentum awal dari kesuksesan Lo Kheng Hong sebagai investor saham. Cerita seperti ini mampu diulang kembali pada saham-saham yang lain.

Sebagai contoh, Lo Kheng Hong membeli saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) pada harga Rp 1.000 per saham. Setelah itu, dia menjualnya pada harga rata-rata Rp 10.000 per saham. Melalui investasi di saham INKP, Lo Kheng Hong berhasil meraup cuan besar dari Rp 35 miliar menjadi Rp 350 miliar. Keuntungan besar ini didapat hanya dalam kurun waktu 1,5 tahun.

Lo Kheng Hong pun sanggup mengantongi cuan hingga 5.900% dari saham UNTR dan 900% dari saham INKP. Salah satu kunci sukses sebagai investor saham bagi Lo Kheng Hong kemampuan dalam mengontrol emosi.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Simak! Ini Dia Emiten Sehat Dari Sektor Perbankan RI

Next Article Lo Kheng Hong Ungkap Kebiasaan yang Bikin Warga RI Miskin

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |