Jakarta, CNBC Indonesia - Laut Merah kembali memanas. Kelompok Houthi, yang menguasai Yaman saat ini, mengancam akan kembali menyerang kapal-kapal di wilayah perairan itu, termasuk Laut Arab, Selat Baba al-Mandab, dan Teluk Aden, Selasa.
Hal ini terjadi setelah Israel dianggap gagal memenuhi batas waktu yang diberikan kelompok tersebut, empat hari, untuk mengizinkan pengiriman bantuan yang ditangguhkan ke Gaza. Israel telah memblokir semua bantuan ke wilayah Palestina yang dilanda perang tersebut, guna menekan Hamas membebaskan sandera mereka yang tersisa ketika serangan Oktober 2023 dilakukan.
"Akan melanjutkan larangan lintas semua kapal," ujar kelompok itu terutama ke kapal Israel dan kepentingan Barat, dikutip AFP, Rabu (12/3/2025).
Saat perang Gaza pecah, Houthi memang melancarkan protes dengan menembakkan sejumlah pesawat nirawak (drone) dan rudal ke kapal-kapal yang terkait dengan Israel dan kapal-kapal lainnya di Laut Merah selama perang Gaza. Namun Houthi menghentikannya saat gencatan senjata dimulai antara Israel dan Hamas, pada bulan Januari.
"Ini berlaku sejak pernyataan dikeluarkan," tambah Houthi.
"Setiap kapal Israel yang mencoba melanggar larangan ini akan menjadi sasaran di zona operasi yang dinyatakan," tegasnya.
Sementara itu, Israel mengumumkan memutus pasokan listrik di desalinasi air Gaza, Minggu. Hamas sendiri dalam update Rabu ini, menegaskan akan ada putaran baru gencatan senjata yang dimulai di Qatar.
Laut Merah sendiri adalah jalur penting perdagangan dunia. Perairan ini membentang sekitar 1.930 kilometer dari Teluk Suez, Mesir di utara ke Teluk Aden, Yaman di selatan yang menghubungkannya dengan Samudra Hindia.
Jalur ini menawarkan alternatif rute bagi kapal untuk menuju Eropa, tanpa perlu memutari Benua Afrika melalui Tanjung Harapan. Dilansir dari Dryad Global, Laut Merah juga menempati posisi yang sangat penting lantaran merupakan perbatasan alami antara pantai timur Afrika dan pantai barat Semenanjung Arab.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ekonom Was-was Impor RI Anjlok Hingga 15%, Pertanda Apa?
Next Article Laut Merah Membara, Houthi Yaman Ancam Bom Kapal-Kapal Jerman